kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peramal dunia Baba Vanga pernah memprediksi soal tsunami 2019 di Indonesia


Jumat, 27 Desember 2019 / 06:37 WIB
Peramal dunia Baba Vanga pernah memprediksi soal tsunami 2019 di Indonesia


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Menjelang akhir tahun, nama Baba Vanga mendadak viral diberitakan di sejumlah media luar negeri. Baba Vanga merupakan seorang mistikus buta, yang mengklaim dirinya mendapatkan penglihatan untuk masa depan.

Melansir situs Inggris The Sun, Baba Vanga dijuluki sebagai Nostradamus dari Balkan. Dia meninggal dunia pada 1996 di usia yang ke 85 tahun. Kendati demikian, ramalannya masih diberitakan hingga saat ini. Hal ini tak mengherankan karena dia membuat ramalan hingga abad ke-51, ketika dia yakin dunia akan berakhir.

Baca Juga: Prediksi tahun 2020 peramal dunia Baba Vanga soal Donald Trump sangat mengejutkan

Untuk tahun 2018, dia melihat dua peristiwa yang mengubah dunia. Pertama, China akan menjadi "kekuatan super" dunia berikutnya, mengambil alih posisi AS. Kedua, sebuah bentuk energi baru akan ditemukan di Venus.

Bagaimana dengan tahun 2019?

Yang mengejutkan, Baba Vanga juga sempat memprediksi tentang Indonesia. The Sun memberitakan, Baba Vanga telah meramalkan terjadinya tsunami pada 2004 silam. Akan tetapi, dia menilai, bencana tsunami yang lebih hebat akan terjadi di 2019 yang dapat melenyapkan beberapa daerah di negara Asia dan tempat-tempat lain di seluruh dunia.

Negara-negara tersebut termasuk Pakistan, India, sebagian China, Jepang, Indonesia, serta sebagian Alaska.

Baca Juga: Ada isu retakan di permukaan laut indikasi gempa di Jawa, ini kata BMKG

Namun sepertinya ramalan Baba Vanga meleset satu tahun. Indonesia, tepatnya Kabupaten Donggala dan Kota Palu Sulawesi Tengah, memang pernah mengalami gempa hebat berkekuatan 7,4 magnitudo disertai tsunami. Namun gempa tersebut terjadi pada 28 September 2018. Saking hebatnya kekuatan gempa, kondisi itu menimbulkan fenomena likuifaksi atau tanah bergerak.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×