kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,92   5,28   0.57%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Resmi Bubarkan Parlemen dan Mempercepat Pemilu


Senin, 10 Oktober 2022 / 23:24 WIB
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Resmi Bubarkan Parlemen dan Mempercepat Pemilu
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob resmi membubarkan parlemen. ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/rwa. *** Local Caption *** ISMAIL SABRI PERDANA MENTERI MALAYSIA KE-9


Reporter: Kompas TV, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perdana Menteri Malaysia Datuk Ismail Sabri Yaakob resmi mengumumkan pembubaran parlemen pada Senin (10/10/2022). 

Pembubaran parlemen ini membuka jalan untuk pemilihan umum Malaysia yang lebih cepat, diyakini bakal digelar awal bulan depan.

Selain itu menurut Kantor Berita Bernama, keputusan ini sekaligus mengakhiri spekulasi bahwa pemilihan umum atau Pemilihan Raya Umum ke 15 (PRU15) apakah akan digelar tahun ini atau tahun depan.

Setelah pengumuman ini, maka Pemilu Malaysia akan di gelar dalam waktu 60 hari ke depan pasca pembubaran parlemen.

Baca Juga: Malaysia Mengalokasikan US$ 1,7 Miliar untuk Rumah Tangga Berpenghasilan Rendah

Ismail mengaku telah bertemu dengan Raja Malaysia Tengku Abdullah yang menyetujui pembubaran itu pada Minggu (9/10) lalu. 

PM Malaysia itu juga menyatakan memutuskan untuk meminta agar pemilu di gelar lebih cepat agar membungkam kritikan tentang legitimasi pemerintahannya.

Pemilu Malaysia pun akan digelar sembilan bulan sebelum masa jabatan parlemen berakhir. Hal ini sesuai dengan permintaan partai Ismail, Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO).

UMNO, partai terbesar dalam koalisi pemerintah saat ini, dilaporkan berselisih dengan mitra politiknya dan menghendaki kemenangan besar tersendiri untuk partai yang juga menaungi eks PM Najib Razak itu.

Baca Juga: Mahathir Muhamad Akhirnya Keluar dari Rumah Sakit setelah Dirawat Karena COVID-19

"Dengan pengumuman ini, mandat akan dikembalikan kepada rakyat. Mandat rakyat adalah sebuah penawar yang kuat," kata Ismail dalam pidato yang disiarkan televisi Malaysia sebagaimana dikutip Associated Press.

Komisi Pemilihan Umum Malaysia pun diperkirakan akan mengadakan rapat untuk menentukan tanggal pemilu. Pemilu mesti digelar dalam kurun 60 hari sejak parlemen dibubarkan.

Pengamat mengkritik kebijakan pemilu lebih cepat yang akan digelar ketika musim penghujan. Musim hujan di Malaysia memunculkan kerawanan banjir. Tahun lalu, banjir besar menewaskan lebih dari 50 orang dan membuat ribuan lain telantar di Malaysia.

UMNO disebut hendak memanfaatkan situasi kalangan oposisi yang sedang terpecah untuk mengamankan suara terbesar dari etnis Melayu.

Baca Juga: Hadiri Pertemuan ke-8 IMT-GT,Menperin Fokus Kerja Sama Subregional guna Ekonomi Pulih

"Ismail Sabri telah menyerah pada tekanan dari partainya, UMNO, menjadi PM dengan masa jabatan tersingkat dan mengantarkan negara ini ke pemilu di tengah musim banjir yang berbahaya," kata Bridget Welsh, pakar Asia Tenggara dari Universitas Nottingham Malaysia.

"UMNO yakin mereka punya keuntungan dengan pemilu lebih cepat dan menjaga tekanan dengan harapan kembali ke tampu kekuasaan sebagai partai dominan," lanjutnya.

UMNO sendiri telah menguasai kancah politik Malaysia sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris Raya pada 1957 silam. Namun, pada 2018, UMNO jatuh usai skandal 1MDB yang merugikan negara miliar dolar AS dan menyebabkan tokoh politik partai itu, Najib Razak dipenjara 12 tahun.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×