Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DUBLIN. Economic & Social Research Institute (ESRI) memprediksi, perekonomian Irlandia akan mengerucut hampir 12% dalam tiga tahun hingga 2010. Angka tersebut merupakan penurunan terbesar di antara negara-negara industri sejak terjadinya Great Depression di 1930 silam.
Menurut institut yang berbasis di Dublin tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) Irlandia kemungkinan akan mengalami penurunan sebesar 8,3% tahun ini, naik dua kali lipat dibanding prediksi sebelumnya pada Desember lalu.
“Kontraksi yang terjadi selama tiga tahun akan menjadi yang terburuk di perekonomian negara-negara industri. Sebelumnya, perekonomian Finlandia pernah mengalami kontraksi sebesar 11% pada kurun waktu 1990 dan 1993,” jelas ESRI pada hasil risetnya yang dirilis hari ini.
Sekadar informasi, Irlandia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan perekonomian paling cepat di kawasan Eropa. Saat ini, negara tersebut tengah berupaya keras untuk mengatasi defisit bujet dan tingginya angka pengangguran setelah melempemnya sektor perumahan dan beberapa perusahaan seperti Dell Inc dan Royal Bank of Scotland Group Plc memangkas pekerjanya.
“Irlandia terpukul hebat oleh resesi global. Pemicunya bermula dari sektor perumahan. Sebab, sebelum krisis sektor ini memberikan kontribusi lebih dari 20% kepada perekonomian,” kata Alan Barrett, Senior Economist ESRI.
Selain itu, ESRI juga memprediksi, perekonomian Irlandia kemungkinan akan mengalami penurunan 1,1% di 2010 mendatang. Tahun lalu, perekonomian sudah melorot sebesar 2,3%, yang merupakan kontraksi tahunan pertama dalam 25 tahun terakhir.
Defisit anggaran Irlandia diramalkan akan membengkak hingga 12% dari nilai PDB tahun ini. Angka tersebut empat kali lebih tinggi dari limit di kawasan Uni Eropa.
Tingkat pengangguran juga diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 13,2% pada akhir tahun ini dan naik ke level 16,8% pada akhir 2010.
