kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Peringatan WHO: Ada Risiko Lebih Besar dari Varian Baru Lebih Menular dan Mematikan


Kamis, 13 Januari 2022 / 15:02 WIB
Peringatan WHO: Ada Risiko Lebih Besar dari Varian Baru Lebih Menular dan Mematikan
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO memperingatkan, jika penularan virus corona tidak dibatasi, ada risiko lebih besar dari varian lain yang muncul, yang bahkan bisa lebih menular dan lebih mematikan, dari Omicron. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS/File Photo.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan, jika penularan virus corona tidak dibatasi, ada risiko lebih besar dari varian lain yang muncul, yang bahkan bisa lebih menular dan lebih mematikan, dari Omicron.

WHO juga memberi peringatan: virus corona varian Omicron, yang sangat menular dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibanding strain Delta, tetap menjadi "virus berbahaya", terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi.

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini naik bebas atau kita mengibarkan bendera putih, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia tetap tidak divaksinasi," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (12/1), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: WHO: Meski Lebih Ringan, Varian Omicron Tetap Menjadi Virus Berbahaya

Menurut Tedros, lebih dari 90 negara belum memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi mereka, dan lebih dari 85% orang di Afrika belum menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Dia mengungkapkan, mayoritas orang yang menderita Covid-19 yang menjalani perawatan di rumahsakit di seluruh dunia tidak divaksinasi.

Sementara dalam laporan epidemiologi mingguannya pada Selasa (11/1), WHO menyebutkan, kasus Covid-19 global melonjak 55 persen menjadi 15 juta selama 3-9 Januari dibanding pekan sebelumnya. Sejauh ini, yang tertinggi.

"Lonjakan besar dalam infeksi ini didorong oleh varian Omicron, yang dengan cepat menggantikan Delta di hampir semua negara," ungkap Tedros.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×