kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Peringatan WHO: Ada Risiko Lebih Besar dari Varian Baru Lebih Menular dan Mematikan


Kamis, 13 Januari 2022 / 15:02 WIB
Peringatan WHO: Ada Risiko Lebih Besar dari Varian Baru Lebih Menular dan Mematikan
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO memperingatkan, jika penularan virus corona tidak dibatasi, ada risiko lebih besar dari varian lain yang muncul, yang bahkan bisa lebih menular dan lebih mematikan, dari Omicron. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS/File Photo.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan, jika penularan virus corona tidak dibatasi, ada risiko lebih besar dari varian lain yang muncul, yang bahkan bisa lebih menular dan lebih mematikan, dari Omicron.

WHO juga memberi peringatan: virus corona varian Omicron, yang sangat menular dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibanding strain Delta, tetap menjadi "virus berbahaya", terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi.

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini naik bebas atau kita mengibarkan bendera putih, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia tetap tidak divaksinasi," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (12/1), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: WHO: Meski Lebih Ringan, Varian Omicron Tetap Menjadi Virus Berbahaya

Menurut Tedros, lebih dari 90 negara belum memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi mereka, dan lebih dari 85% orang di Afrika belum menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Dia mengungkapkan, mayoritas orang yang menderita Covid-19 yang menjalani perawatan di rumahsakit di seluruh dunia tidak divaksinasi.

Sementara dalam laporan epidemiologi mingguannya pada Selasa (11/1), WHO menyebutkan, kasus Covid-19 global melonjak 55 persen menjadi 15 juta selama 3-9 Januari dibanding pekan sebelumnya. Sejauh ini, yang tertinggi.

"Lonjakan besar dalam infeksi ini didorong oleh varian Omicron, yang dengan cepat menggantikan Delta di hampir semua negara," ungkap Tedros.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×