Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China berencana menginvestasikan lebih dari 6 miliar yuan (US$ 830 juta atau sekitar Rp 13,49 triliun) dalam proyek pemerintah untuk mengembangkan baterai solid-state, dengan enam perusahaan yang memenuhi syarat untuk pendanaan negara guna mengerjakan teknologi generasi berikutnya, kata sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut.
Baterai solid-state menjanjikan peningkatan keamanan, masa pakai lebih lama, dan pengisian daya lebih cepat dibandingkan baterai litium-ion konvensional yang menggunakan elektrolit cair yang mudah terbakar.
Namun, penerapan massalnya masih terhambat oleh keterbatasan ketersediaan bahan mentah, proses produksi yang rumit, dan tingginya biaya yang diakibatkannya.
Baca Juga: Jepang Targetkan Pangsa Pasar Baterai Isi Ulang Capai 20% pada 2030
China berusaha memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik global setelah investasi awal dan besar-besaran dalam rantai pasokan domestik membantunya menjadi produsen baterai dan kendaraan listrik yang paling hemat biaya di dunia.
Peserta potensial dalam proyek ini termasuk pembuat baterai CATL, yang didukung oleh Nio, dan WeLion New Energy Technology, kata sumber tersebut.
BYD, yang bersaing dengan Tesla untuk gelar penjual kendaraan listrik terbesar di dunia dan merupakan pembuat baterai, serta pembuat mobil FAW, SAIC, dan Geely juga telah dipilih, menurut sumber yang tidak berwenang untuk berbicara kepada media dan menolak disebutkan namanya.
Geely menolak berkomentar. Perusahaan-perusahaan lain tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.
Banyak pejabat dan analis industri otomotif memperkirakan baterai solid-state akan menentukan daya saing kendaraan listrik generasi berikutnya.
Baca Juga: Dorong elektrifikasi, Nissan gelontorkan US$ 17,6 miliar untuk 5 tahun
Beberapa produsen mobil global juga sedang mempelajari teknologi ini, dengan harapan dapat mematahkan dominasi China dalam teknologi baterai kendaraan listrik saat ini.
Toyota Motor Jepang, yang tertinggal dalam pengembangan kendaraan listrik, mengatakan pihaknya berencana meluncurkan kendaraan yang ditenagai oleh baterai solid-state dalam beberapa tahun mendatang.
Tesla belum merinci rencana pengembangan solid-state apa pun. Surat kabar resmi China Daily pertama kali melaporkan berita tentang proyek yang didanai negara tersebut.