kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi global lesu, EUR/GBP terkoreksi


Minggu, 10 Februari 2019 / 16:20 WIB
Pertumbuhan ekonomi global lesu, EUR/GBP terkoreksi


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksi memburuk tahun ini. International Monetary Fund (IMF) merevisi ramalannya dari 3,9% menjadi 3,7%. Rupanya sejalan dengan sejumlah negara, zona eropa dan Inggris misalnya merevisi pertumbuhan ekonominya. Sehingga ini membuat pasangan mata uang EUR/GBP melemah.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (8/2) pukul 19.00 WIB pasangan mata uang EUR/GBP melemah 0,17% di level 0,8741.Perlu diketahui pada hari Kamis (7/2), Komisi Eropa memangkas perkiraan untuk pertumbuhan zona euro tahun ini menjadi 1,3% pada 2019, dibandingkan dengan 1,9% yang diekspektasikan pada November tahun lalu.

Analis Finex Berjangka, Nanang Wahyudi mengatakan yang mendasari perhitungan Komisi Eropa adalah data industri dan manufaktur Jerman yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis pekan ini. Ditambah rilis data industri.di Itali mencapai negatif 0,8%, jauh di bawah perkiraan sebelumnya di 0,4%.

Di sisi lain kenaikan suku bunga European Central Bank (ECB) diproyeksikan mundur dalam dua belas bulan ke depan di tengah meningkatnya bukti perlambatan tajam dalam aktivitas ekonomi kawasan tersebut, yang terus memberikan tekanan ke bawah pada mata uang euro.

Tak berhenti di situ poundsterling juga memberikan sentimen negatif. Bank of England (BOE) membiarkan suku bunga tidak berubah, seperti yang diharapkan. Tetapi BOE memotong perkiraan untuk pertumbuhan produk domestik bruto 2019 menjadi 1,2% dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 1,7%. Dengan level saat ini mewakili pertumbuhan terlemah sejak 2009 ketika krisis dipicu oleh subprime mortgage.

“Data Inggris di bawah ekspektasi membuat kondisi pound mengecewakan,” kata Nanang kepada Kontan, Sabtu (9/2). Rilis data Halifax Bank of Scotland terkait House Price Index (HPI) berada di area negatif 2,9% di bawah prediksi sebelumnya negatif 0,6%.

Brexit pun memakin jauh dari kesepakatan. Setelah sebelumnya Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengeluarkan plan B yakni voting ulang pasar jadi kecewa. Ditambah jadwal voting tersebut terpantau molor dari yang sebelumnya dijadwalkan digelar akhri bulan ini menjadin akhir bulan Maret.

Dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan sedikit menguat. Ini karena data non-farm payroll AS positif. Kata Nanang ini hanya bersifat sementara sebab tidak akan mengubah sikap The Fed yang dovish. Mengingat perlambatan ekonomi global masih berlangsung.

Nanang menilai pekan depan EUR/GBP masih cenderung terkoreksi. Sebab, sentimen dari data Inggris terkait Inflasi diprediksi di bawah ekspektasi. Testimoni The Fed masih ditunggu pasar, jika masih dovish maka EUR/GBP masih bisa terkoreksi.

Namun, masih ada kemungkinan akan sedikit membaik. Harapan datang dari proyeksi membaiknya data manufaktur Inggris yang bisa menjadi obat. Data tersebut kemungkinan akan dirilis Senin (11/2) dengan ekspektasi 0,2% di atas pencapaian bulan sebelumnya di level negatif 0,3%.

Secara teknikal EUR/GBP mengalamii tekanan harga di bawah indikator moving averange (MA) 50, MA 100, dan MA 200. Moving average convergance divergance (MACD) bertahan di area negatif. Stochastic terlihat menurun di area 56 dan 72. Begitu juga dengan relative strength index (RSI) yang negatif di area 42.

Makanya, Nanang merekomendasikan sell on high untuk EUR/GBP. Adapun pergerakkannya pada perdagangan Senin (11/2) pasangan mata uang ini berada di level support 1 yakni 0,8711 , support 2 di 0,8648, dan support 3 di 0,8615. Sedangkan untuk resistance 1 di 0,8804, resistance 2 di 0,8860, dan resistance 3 di 0,8920.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×