Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ekspansi ekonomi Singapura pada kuartal ketiga 2018 rupanya melaju lebih lambat ketimbang yang diperkirakan sebelumnya. Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) setempat pun menetapkan target pertumbuhan ekonomi moderat di akhir tahun ini.
Perekonomian Singapura tumbuh 3% pada periode Juli-September 2018 dibanding periode yang sama tahun lalu. Padahal, sebelumnya, Ministry of Trade and Industry Singapura merilis estimasi awal yaitu pertumbuhan 4,7%.
PDB Singapura sebelumnya tumbuh 2,2% pada kuartal II, melambat dari kuartal I yang sebesar 2,6%.
MTI alhasil merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2018, yaitu sebesar 3%-3,5%. Sebelumnya, diperkirakan 2,5%-3,5%.
Untuk tahun 2019, MTI masih memasang proyeksi lebar, yaitu pertumbuhan 1,5% - 3,5%.
"Outlook permintaan eksternal bagi ekonomi Singapura 2019 masih lebih lemah dibanding tahun 2018. Tetapi, risiko ekonomi global saat ini terlihat ke bawah," kata Loh Khum Yean, Permanent Secretary di MTI, Kamis (22/11) seperti dikutip Reuters.
Tapi, dia mengingatkan, ada risiko dari kemungkinan eskalasi konflik dagang antara Amerika Serikat dan negara mitra dagangnya, yang bisa memicu penurunan tajam di bisnis global dan kepercayaan konsumen.
Singapura merupakan salah satu lonceng penanda ekonomi global. Pasalnya, 200% dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya disumbang perdagangan internasional.
Bank sentral Singapura sebelumnya telah mengingatkan, memanasnya hubungan dagang AS dan China bisa mengganggu ekonomi domestik Singapura.
