kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan properti asal China, Modern Land mengalami default, saham properti turun


Selasa, 26 Oktober 2021 / 15:28 WIB
Perusahaan properti asal China, Modern Land mengalami default, saham properti turun
ILUSTRASI. Perusahaan properti asal China, Modern Land mengalami default saham properti turun


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - HONG KONG/SHANGHAI. Perusahaan properti China, Modern Land, telah melewatkan pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada awal pekan ini. Kondisi ini menambah kekhawatiran mengenai dampak yang lebih luas dari krisis utang yang menjerat China Evergrande Group dan menyeret saham di sektor ini.

Melansir Reuters, Selasa 926/10), perencana negara China akan bertemu dengan perusahaan properti yang terlilit utang besar dalam mata uang dolar di kemudian hari untuk menilai secara keseluruhan total penerbitan utang dan kemampuan bayar mereka, di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai likuiditas.

Modern Land (China) Co Ltd mengatakan dalam sebuah pengajuan pada hari Selasa bahwa mereka belum membayar pokok dan bunga atas senior notes 12,85% yang jatuh tempo pada hari Senin karena masalah likuiditas yang tidak terduga.

Baca Juga: Lagi, Evergrande Group Melewatkan Putaran Ketiga Pembayaran Kupon Obligasi

Pengembang gagal "satu per satu", kata seorang investor dengan paparan utang hasil tinggi China, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

"Pertanyaannya selalu, siapa selanjutnya?"

Awal bulan ini, Fantasia Holdings Group juga mengalami gagal membayar obligasi dolar yang jatuh tempo yang meningkatkan kekhawatiran di pasar utang internasional, sudah diguncang oleh kekhawatiran apakah Evergrande akan memenuhi kewajibannya.

Evergrande, yang nyaris menghindari default yang mahal minggu lalu, terhuyung-huyung atas kewajiban lebih dari US$ 300 juta dan memiliki tenggat waktu pembayaran utama pada hari Jumat. 

Baca Juga: Saham-saham di Asia berguguran imbas sentimen krisis energi dan Evergrande




TERBARU

[X]
×