Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATHENA. Perdana Menteri Yunani George Papandreou saat ini harus menghadapi ketegangan sosial di negaranya. Padahal, di saat yang bersamaan, dirinya juga harus meyakinkan pimpinan Uni Eropa terkait program penghematan Yunani agar bisa terus mendapatkan bailout.
Dalam voting pendahuluan di Athena kemarin (19/10), Papandreou berhasil mendapat 154 suara dari 300 kursi parlemen. Hari ini, parlemen juga akan mengambil voting final yang akan menguji kesatuan partainya untuk kedua kali dalam 24 jam terakhir. Paket tersebut meliputi kenaikan pajak, pemangkasan dana pensiun dan gaji, serta rencana untuk merumahkan sekitar 30.000 pegawai negeri sipil. Ada pula provisi untuk posisi tawar menawar kolektif atas serikat pekerja Yunani.
"Isunya adalah bagaimana menghindari default. Dalam pandangan saya, hal ini dapat dilakukan. Namun dibutuhkan keputusan yang tangguh sesegera mungkin," papar Stefanos Manos, mantan Menteri Keuangan Yunani.
Seperti yang diketahui, Yunani membutuhkan kebijakan ini, sehingga pemerintah dapat memenuhi target anggaran yang menjadi persyaratan untuk mendapatkan bantuan dana lebih banyak. Pengurangan beban utang Yunani nantinya akan dibicarakan pada pertemuan pimpinan Uni Eropa tanggal 23 Oktober mendatang.
Sementara itu, kondisi dalam negeri Yunani bergejolak. Para pekerJa dan serikat buruh tengah bersiap untuk melakukan aksi protes untuk hari kedua. Aksi kemarin menyebabkan sejumlah kantor pemerintahan, rumah sakit, dan sekolah ditutup. Bahkan sempat terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi di pusat kota Athena.
"Jika parlemen menunjukkan dukungannya atas kebijakan itu, maka akan ada lebih banyak orang di jalanan. Para pekerja tidak boleh takut dengan ancaman dari pemerintah dan troika jika kebijakan tersebut tidak disetujui," jelas Kostas Ziogas, salah satu anggota Partai Komunis.
Sekadar informasi, Papandreou akan memimpin rapat kabinet pada siang hari ini di Athena. Dia akan memberikan petunjuk kepada para menterinya mengenai pembangunan ekonomi terkini, jelang pertemuan Uni Eropa.