Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Polisi akan menyelidiki kemungkinan kecelakan pesawat Japan Airlines dengan pesawat yang lebih kecil di bandara Tokyo disebabkan oleh kelalaian. Kini pihak berwenang mulai memeriksa reruntuhan dan landasan pacu untuk mencari petunjuk.
Mengutip Reuters, Rabu (3/1), 379 penumpang dan awak pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines (JAL) yang terbakar selamat setelah pesawat bertabrakan dengan turboprop De Havilland Dash-8 Coast Guard tak lama setelah mendarat di Bandara Haneda, Selasa (2/1) malam.
Lima dari enam awak pesawat Penjaga Pantai, tewas.
Pelanggaran di landasan pacu dulu merupakan masalah keselamatan yang berulang. Namun, pakar penerbangan mengatakan jumlah tabrakan atau pelanggaran di landasan pacu kini menjadi jauh lebih jarang dengan teknologi dan prosedur pelacakan darat yang modern.
Baca Juga: Jepang Selidiki Kecelakaan Pesawat di Bandara Haneda, Keamanan Landasan Pacu Disorot
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah industri penerbangan global mendengar peringatan baru mengenai keselamatan landasan pacu.
Japan Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa pesawat tersebut mengenali dan mengulangi izin pendaratan dari kontrol lalu lintas udara sebelum mendekati dan mendarat.
Menurut rekaman pengatur lalu lintas udara yang tersedia di liveATC.net, pesawat JAL diizinkan mendarat pada pukul 17.45 waktu setempat, beberapa menit sebelum pihak berwenang menyatakan tabrakan terjadi.
Penjaga Pantai menolak berkomentar mengenai keadaan sebenarnya di sekitar kecelakaan itu, termasuk mengapa pesawat berada di landasan dan apakah pesawat itu diam atau bergerak ketika terjadi bencana.
Pesawat tersebut, salah satu dari enam pesawat Penjaga Pantai yang berpangkalan di bandara tersebut, telah terlibat dalam misi mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa mematikan pada hari Senin.
Dua Investigasi
Pihak berwenang Jepang mengatakan penyebab kecelakaan itu masih belum jelas.
Departemen Kepolisian Metropolitan akan melakukan penyelidikan apakah kelalaian profesional dapat menyebabkan kematian dan cedera, menurut laporan outlet berita termasuk kantor berita Kyodo, Jiji dan Nippon TV, mengutip sumber kepolisian.
Seorang juru bicara polisi mengatakan unit investigasi khusus telah dibentuk di bandara dan sedang menyelidiki landasan pacu dan berencana untuk mewawancarai orang-orang yang terlibat, namun menolak berkomentar apakah mereka menyelidiki kemungkinan kelalaian profesional.
Selain penyelidikan polisi, Japan Safety Transport Board (JTSB) juga sedang menyelidiki kecelakaan tersebut, dengan partisipasi dari lembaga-lembaga di Prancis, tempat pesawat Airbus dibuat, dan Inggris tempat dua mesin Rolls-Royce diproduksi, menurut sumber yang mengetahui hal tersebut.
Baca Juga: Pesawat Japan Airlines Dilalap Api, 379 Penumpang dan Awak Sudah Dievakuasi
Airbus mengatakan pihaknya juga mengirimkan penasihat teknis untuk membantu penyelidikan.
JTSB telah menemukan perekam penerbangan dan suara dari pesawat penjaga pantai, lapor kantor berita Kyodo, mengutip agensi tersebut.
Meski seluruh penumpang dan awak dievakuasi sekitar 20 menit setelah kecelakaan, pesawat dilalap api dan terbakar selama lebih dari enam jam, kata maskapai tersebut.
Pihak berwenang akan mulai bekerja untuk menghilangkan sisa-sisa pesawat JAL yang hangus pada sore hari, Kyodo melaporkan, sementara tayangan TV menunjukkan polisi dan petugas pemadam kebakaran sedang memeriksa lokasi kecelakaan pada hari Rabu.