kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Polusi Udara di New Delhi masuk Kategori Berbahaya, Penyakit Pernapasan Makin Marak


Jumat, 03 November 2023 / 14:01 WIB
Polusi Udara di New Delhi masuk Kategori Berbahaya, Penyakit Pernapasan Makin Marak
ILUSTRASI. Gerbang India di sepanjang 'Jalur Kartavya' pada pagi yang berkabut di New Delhi, India, 27 Oktober 2023. REUTERS/Anushree Fadnavis


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Status polusi udara di kota New Delhi, India, kini masuk kategori para menurut indeks kualitas udara (AQI). Kabut polusi tebal memenuhi New Delhi pada hari Jumat (3/11), menyebabkan sekolah diliburkan hingga melonjaknya angka penyakit pernapasan.

Melansir Reuters, warga New Delhi mulai mengeluhkan iritasi pada mata dan tenggorokan gatal ketika udara berubah menjadi abu-abu pekat. AQI di beberapa titik mencapai 480. 

AQI 0-50 dianggap baik, sedangkan AQI antara 400-500  bisa memberikan dampak buruk bagi orang yang sehat dan menjadi berbahaya bagi mereka yang telah mengidap penyakit tertentu.

Baca Juga: Lubang Ozon Besar Kembali Terdeteksi di Antartika

Kabut asap kotor dan beracun seperti itu memang kerap muncul setiap musim dingin ketika udara dingin dan berat memerangkap debu konstruksi, emisi kendaraan dan asap dari pembakaran tunggul tanaman di negara bagian tetangga. Situasi ini menyebabkan lonjakan penyakit pernapasan di antara 20 juta penduduk kota New Delhi.

Pada hari Jumat ini New Delhi resmi menduduki puncak daftar kota-kota paling berpolusi di dunia menurut data IQAir yang berbasis di Swiss. Penilaian itu menempatkan AQI New Delhi di angka 611 atau masuk kategori berbahaya.

Tahun lalu, Bhiwadi di India utara menjadi kota paling tercemar di negara itu dan kota ketiga di dunia menurut pantauan IQair. Saat itu New Delhi berada di urutan keempat, sementara Lahore di Pakistan dan Hotan di China berada di puncak daftar.

Baca Juga: Melarang Kembang Api Jadi Cara New Delhi Kurangi Polusi Udara

"Kondisi meteorologi yang tidak mendukung, meningkatnya insiden kebakaran lahan secara tiba-tiba, dan angin barat laut yang memindahkan polutan ke Delhi adalah penyebab utama lonjakan AQI secara tiba-tiba," ungkap Komisi Manajemen Kualitas Udara wilayah tersebut pada hari Kamis (2/11).

Pemerintah setempat memerintahkan sekolah dasar tetap tutup pada hari Jumat dan Sabtu, sementara sebagian besar pekerjaan konstruksi di wilayah tersebut telah diliburkan.

Kondisi udara yang buruk ini membuat beberapa pemasok filter pembersih udara di New Delhi kebanjiran pesanan hingga mengalami kekurangan stok.

Memburuknya polusi udara di India memberikan tantangan baru karena terancam mengganggu penyelenggaraan Piala Dunia Kriket. Delhi menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia Kriket berikutnya pada hari Senin antara Bangladesh dan Sri Lanka.

Ibu kota ekonomi India, Mumbai, juga merasakan dampak buruk dari polusi udara.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×