kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Presiden Prancis: Dunia butuh vaksin China dan Rusia agar menang lawan Covid-19!


Jumat, 19 Februari 2021 / 06:46 WIB
Presiden Prancis: Dunia butuh vaksin China dan Rusia agar menang lawan Covid-19!
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dunia memerlukan vaksin China dan Rusia untuk memenangkan perang melawan COVID-19. Ludovic Marin/Pool via REUTERS


Sumber: Xinhua | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu (14/2/2021) mengatakan bahwa dunia memerlukan vaksin China dan Rusia untuk memenangkan "perang" melawan COVID-19.

"Kita harus bekerja sama dengan China dan Rusia sehingga vaksin yang dikembangkan oleh para ilmuwan mereka terintegrasi dalam upaya multilateral yang besar ini - segera setelah mereka memulai sertifikasi yang diperlukan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," katanya dalam sebuah wawancara dengan media mingguan Prancis, Le Journal du Dimanche.

"Kita sekarang terlibat dalam perang melawan varian baru, yang benar-benar berpacu dengan waktu," kata Macron. 

Itu sebabnya, dia mendesak upaya global yang cepat, efektif dan bersatu dalam memerangi pandemi.

Baca Juga: WHO: Infeksi Covid-19 menurun di seluruh dunia, jangan lengah!

Melansir Xinhua, Presiden Prancis juga menyerukan upaya internasional untuk memastikan akses yang sama terhadap vaksin melawan Covid-19, terutama di Afrika.

"Negara-negara Afrika dengan tepat menantang kami tentang akses mereka ke vaksin," katanya.

Dia mencatat, tanpa upaya lebih lanjut untuk mencapai tujuan itu, dunia tidak hanya akan berisiko terhadap kesehatan tetapi juga etika.

Baca Juga: Varian Covid-19 di Afrika Selatan bisa menurunkan kemampuan vaksin Pfizer

Xinhua melaporkan, pada awal bulan ini, Macron menyatakan keterbukaan negaranya terhadap vaksin yang disetujui oleh European Medicines Agency, yang selama ini hanya memberikan lampu hijau untuk vaksin Pfizer / BioNTech, Moderna dan AstraZeneca.

Minimnya vaksin yang disetujui di Eropa telah menuai kritik publik dan mendorong tuntutan untuk mencari solusi alternatif terkait hal ini.

Selanjutnya: Studi baru: Kemungkinan orang yang sudah dapat vaksin tertular virus 1 banding 1000



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×