Sumber: Yonhap | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - SEOUL Sebuah konsorsium asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG secara resmi memutuskan untuk menghentikan proyek besar senilai sekitar 11 triliun won (setara US$7,7 miliar atau sekitar Rp 130 triliun) yang bertujuan membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Keputusan ini disampaikan oleh sejumlah sumber industri pada Jumat (19/4).
Konsorsium tersebut terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp., dan beberapa mitra lainnya, yang sebelumnya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia serta sejumlah BUMN dalam proyek berskala besar ini.
Cakupan Proyek dari Hulu ke Hilir
Inisiatif ini pada awalnya dirancang untuk menciptakan rantai pasok baterai EV terintegrasi penuh, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi prekursor, material katoda, hingga pembuatan sel baterai.
Baca Juga: Konsorsium LG Batalkan Proyek Baterai EV US$7,7 Miliar di Indonesia
Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia dipandang sebagai lokasi strategis dalam upaya global mendukung transisi menuju kendaraan listrik, karena nikel adalah salah satu komponen utama dalam baterai EV.
Faktor Penurunan Permintaan EV Jadi Pertimbangan
Namun, menurut sumber industri, konsorsium tersebut memutuskan untuk menghentikan proyek secara resmi setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Keputusan ini diambil karena adanya perubahan dalam lanskap industri, khususnya fenomena yang dikenal sebagai "EV chasm", yaitu perlambatan sementara dalam permintaan kendaraan listrik secara global.
Baca Juga: LG Energy Solution Bukukan Kenaikan Laba Operasional 138% pada Kuartal I
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi saat ini, kami memutuskan untuk keluar dari proyek ini," ungkap seorang pejabat dari LG Energy Solution.
Meski proyek besar ini dibatalkan, LG menegaskan bahwa pihaknya tidak sepenuhnya hengkang dari Indonesia. Mereka masih melanjutkan proyek yang telah berjalan, termasuk pabrik baterai HLI Green Power, sebuah perusahaan patungan LG dengan Hyundai Motor Group di Indonesia.