Reporter: Hari Widowati | Editor: Test Test
UTRECHT. Dampak krisis finansial yang menerpa perbankan Eropa di tahun 2008 silam berangsur-angsur menghilang. Buktinya, kinerja perbankan kembali gemilang. Salah satu bank yang mencatat kinerja menggembirakan di semester I - 2010 adalah Grup Rabobank.
Laba bersih Rabobank pada semester I - 2010 ini naik 26% hampir mencapai € 1,7 miliar. Posisi likuiditasnya menguat dan ekuitas Rabobank meningkat hingga melebihi €40 miliar. Penurunan biaya piutang tak tertagih juga meningkat hingga 50%. “Walaupun pemulihan ekonomi terus berlanjut secara perlahan, perekonomian Belanda saat ini juga menunjukkan pergerakan tidak menentu yang justru membantu beberapa nasabah kami untuk meningkatkan kinerja keuangannya," kata Piet Moerland, Chairman of the Executive Board Grup Rabobank dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Senin (30/8). Dengan kinerja yang kuat tersebut, Grup Rabobank optimistis bisa mempertahankan tingkat profitabilitas di level stabil dalam jangka panjang.
Ia mengungkapkan, di Belanda banyak nasabah yang ragu untuk mengajukan pinjaman baru karena kondisi ekonomi dan politik belum stabil. Belum lagi, banyak pelaku bisnis yang menghentikan kegiatan investasinya. Faktor-faktor tersebut berimbas pada rendahnya tingkat pertumbuhan kredit di 143 kantor Rabobank lokal dan di Obvion. "Bagaimanapun juga, Rabobank berhasil menjaga posisinya sebagai bank terdepan di Belanda. Bahkan, pangsa pasar Rabobank di pasar pinjaman perumahan meningkat tipis menjadi 31% dan pangsa pasar Rabobank di pasar UKM tetap berada di angka 41%," jelas Moerland.
Tahun ini, Rabobank terus memberikan pinjaman dalam jumlah besar kepada para pebisnis untuk membantu mereka mencapai tujuannya. Pinjaman ke sektor pangan dan pertanian terus meningkat di Rabobank International dan De Lage Landen. Portofolio pinjaman dari kedua divisi ini meningkat salah satu penyebabnya karenai nilai tukar dolar AS terhadap euro menguat. Alhasil, selama enam bulan pertama di 2010 pinjaman di tingkat grup meningkat 5% menjadi € 435 miliar.
Rabobank juga berhasil mengumpulkan lebih banyak nasabah deposito di semester pertama 2010 sehingga dana pihak ketiga (DPK) naik 4% di tingkat grup menjadi € 298 miliar.
Di semester II - 2010, Rabobank memperkirakan, pemulihan ekonomi yang tidak menentu mengarah pada peningkatan aktivitas nasabah secara hati-hati. Akibatnya, pertumbuhan kredit tetap terbatas. "Grup Rabobank berharap untuk dapat terus memperkuat posisi permodalan serta menjaga posisi likuiditasnya di semester kedua tahun ini," ujarnya.