kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Regulator Uni Eropa setuju skema senilai US$ 24 miliar untuk perusahaan Prancis


Kamis, 04 Maret 2021 / 17:41 WIB
Regulator Uni Eropa setuju skema senilai US$ 24 miliar untuk perusahaan Prancis
ILUSTRASI. Prancis


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Persaingan Usaha Uni Eropa telah menyetujui skema yang diajukan Prancis senilai US$ 25 miliar atau sekitar € 20 miliar untuk membantu perusahaan yang terkena dampak pandemi virus corona melalui pinjaman kuasi ekuitas dan utang subordinasi. 

Komisi Eropa mengatakan, skema tersebut terdiri dari jaminan negara untuk kendaraan investasi swasta, yang didanai oleh investor swasta. Melalui skema tersebut, perusahaan akan memperoleh pinjaman partisipan yang didistribusikan oleh bank komersial serta obligasi subordinasi, untuk meningkatkan permodalan. 

Jaminan negara yang Prancis berikan akan mencakup hingga 30% pinjaman dan obligasi subordinasi yang akan diperoleh oleh kendaraan investasi swasta dan hal ini harus diterbitkan sebelum 30 Juni 2022, dengan jangka waktu 8 tahun. 

Perusahaan Prancis memang mengalami krisis sejak tahun lalu dengan rekor tingkat utang. Beberapa perusahaan juga menarik banyak pinjaman yang dijamin oleh negara dari bank lantaran arus kasnya bermasalah selama masa resesi. 

Baca Juga: Hizbullah: Kami dengan jelas menyatakan, tidak berniat memulai perang dengan Israel

Melansir Reuters, Kamis (4/3) utang tersebut memiliki tenor selama delapan tahun, dan seluruh pinjaman akan punya keuntungannya sendiri karena tidak dihitung sebagai utang di neraca. Hal ini bisa membebaskan sumber daya untuk operasi dan investasi, yang merupakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi. 

Utang tersebut akan memiliki jangka waktu yang lebih lama daripada pinjaman tahap pertama yang didukung negara. Sekaligus akan memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi. 

Bukan cuma itu, perusahaan juga akan memiliki masa tenggang awal selama empat tahun untuk pembayaran pokok dan perusahaan diharuskan menggunakan uang pinjaman untuk kebutuhan investasi, bukan justru melunasi hutang sebelumnya. 

Selanjutnya: Pertama kali dalam 22 tahun, ekonomi Korea Selatan di 2020 alami kontraksi




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×