Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan catatan baru terkait penyebaran virus corona. Dalam sepekan terakhir, WHO melaporkan ada lebih dari 4,6 juta kasus baru secara global.
Dalam laporan hariannya pada hari Selasa (22/12), WHO turut menegaskan bahwa angka 4.612.790 kasus dalam sepekan ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi dimulai. WHO juga mencatat 79.001 kematian di seluruh dunia dalam periode 14-20 Desember.
Angka tertinggi sebelumnya tercatat pada periode 7-13 Desember, dengan 4.329.927 kasus infeksi dan 75.038 di seluruh dunia.
Mayoritas kasus berasal dari wilayah Amerika Utara dan Amerika Selatan, dengan lebih dari 2,3 juta kasus. Sementara benua Eropa mencatat angka kematian terbesar dalam sepekan, dengan lebih dari 36.000.
Dikutip dari TASS, beberapa negara yang mengalami lonjakan kasus terbesar dalam sepekan terakhir antara lain AS dengan lebih dari 1,6 juta kasus, Brasil dengan lebih dari 326.000 kasus, Turki dan Rusia dengan lebih dari 194.000 kasus, India dengan lebih dari 174.000, dan Jerman dengan lebih dari 173.000 kasus.
Baca Juga: Jepang catat 200.000 kasus Covid-19, PM enggan umumkan status darurat
Dengan jumlah kematian tertinggi, sejumlah negara besar di Eropa juga mencatat jumlah infeksi yang sangat tinggi dalam sepekan.
Inggris mencatat lebih dari 173.000 kasus baru, Italia lebih dari 112.000 kasus, Perancis lebih dari 93.000 kasus, Polandia lebih dari 76.000 kasus, dan Belanda dengan lebih dari 73.000 kasus baru.
Tidak hanya lonjakan kasus, benua Eropa kini juga sedang dibayangi oleh ancaman penyebaran virus corona baru yang telah bermutasi dan ditemukan di Inggris.
Setelah pengumuman mengenai mutasi virus corona disampaikan, sejumlah negara mulai menutup pintu masuknya untuk Inggris untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona yang telah bermutasi.
Meskipun demikian, pejabat WHO mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa varian itu membuat orang lebih sakit atau lebih mematikan daripada jenis Covid-19 yang ada, meskipun tampaknya menyebar lebih mudah.