Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Produsen mobil asal Perancis Renault memperingatkan bahwa permintaan mobil tidak stabil sehingga memotong dividennya untuk tahun 2019 dan menetapkan target margin operasi yang lebih rendah untuk tahun 2020.
Tahun ini menjadi tahun yang sulit di tengah keinginannya untuk memulai kembali kemitraannya dengan Nissan Jepang.
Baca Juga: Lintasan Formula E di Monas bakal diaspal mulai Maret 2020
Dikutip dari CNBC, perusahaan membukukan kerugian laba tahunan sebesar 141 juta euro (US$ 153 juta) yang pertama dalam 10 tahun. Renault menargetkan margin operasi untuk tahun ini antara 3% dan 4%, turun dari 4,8% pada 2019.
Perusahaan itu mengatakan mengusulkan pembayaran dividen 1,10 euro per saham terhadap hasil 2019. Jumlah tersebut turun dari 3,55 euro pada tahun 2018.
Baca Juga: Pertamina, Shell, dan Total ramai-ramai pangkas harga BBM, siapa yang termurah?