kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI akan lanjutkan kerja sama dengan Jerman


Minggu, 17 Juli 2016 / 23:02 WIB
RI akan lanjutkan kerja sama dengan Jerman


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sejumlah perjanjian kerja sama investasi, berupa Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Indonesia-Jerman akan berakhir tahun depan. Pemerintah diminta untuk memperpanjang perjanjian tersebut, hingga negosiasi kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa dalam bentuk comprehensive economic partnership agreement (CEPA) selesai.

Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia George Witschel, yang pada Jumat (15/7) lalu menemui Menteri Koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution. Gerge menilai keberadaan CEPA antara Indonesia-UE akan menggantikan BIT yang berlaku selama ini.

Deputi Bidang Kerja Sama Bidang Ekonomi Internasional Menko Perekonomian Rizal Affandi mengatakan, selama CEPA dalam tahap negosiasi, kerja sama investasi bisa menggunakan BIT. "Jerman juga menyampaikan komitmen untuk meningkatkan investasi di Indonesia," kata Rizal, Jumat (15/7) lalu.

Selama ini kerja sama dalam bentuk BIT yang dibuat sudah cukup menguntungkan kedua belah pihak. Apalagi, ada klausul yang mengatakan bahwa masing-masing negara boleh melakukan repatriasi atas keuntungan investasinya.

Dari sisi kepastian hukum kerja sama yang dibuat juga sudah cukup baik. Namun, karena dalam kaitannya dengan CEPA semua perjanjian akan disesuaikan. Asal tahu saja, selama tiga tahun terakhir, proyek investasi Jerman ke Indonesia terus meningkat. Sebelumnya pemerintah menargetkan negosiasi perjanjian kerja sama CEPA dengan UE paling lambat tahun 2018.

Pada tahun 2013 nilai investasi mencapai US$ 53,3 juta, tahun 2014 senilai US$ 50,1 juta, dan tahun 2015 senilai US$ 57 juta. Sementara pada triwulan I tahun 2016, nilai investsi yang sudah terealisasi sebesar US$ 24,6 juta.

Aliran investasi Jerman di Indonesia tersebar di berbagai sektor industri seperti industri alat angkutan dan transportasi, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi, industri tekstil, industri makanan, industri kulit, barang dari kulit dan sepatu, industri karet, barang dari karet dan plastik, industri mineral non logam, serta industri lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×