kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah melemah di awal pekan, simak empat pemicunya menurut analis


Senin, 04 Maret 2019 / 18:44 WIB
Rupiah melemah di awal pekan, simak empat pemicunya menurut analis


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali ditutup melemah di akhir perdagangan Senin (4/3). Pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal.

Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 14.130 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,07% dibanding akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.120 per dollar AS. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ada di level Rp 14.149 per dollar AS, melemah 0,26% dari akhir pekan lalu.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim melihat ada empat penyebab rupiah mengalami pelemahan pada berdagangan hari ini. Pertama, pada pertengahan pekan lalu Presiden AS Donald Trump memberi pernyataan akan menyudahi dan membatalkan perundingan dagang dengan China.

Dalam pidatonya ia berkata tidak pernah takut untuk keluar dari kesepakatan, termasuk dengan China. “Pernyataan tersebut langsung membuat investor tak berani bermain dengan aset-aset berisiko berbasis mata uang negara benua kuning, termasuk rupiah,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).

Kedua, datang dari upaya negosiasi antara Trump dan Kim Jong Un berkaitan dengan denuklirisasi. Trump yang menolak beberapa syarat yang diajukan Korea Utara untuk menghentikan uji coba nuklir lebih memilih untuk keluar dari forum yang berjalan.

Padahal, pertemuan kedua pemimpin negara tersebut menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh dunia. Sayangnya, Trump dan Predisen Korean Utara, Kim Jong-un hanya memberikan harapan palsu dan menjadi daftar baru sentimen negatif bagi pergerakan ekonomi negara berkembang.

Ketiga, pecahnya perang antara India dan Pakistan menjadi momok yang menakutkan bagi investor untuk bermain di pasar keuangan Asia. Kata Ibrahim ini membuat investor seperti tak punya pilihan lain selain bermain aman dengan tidak mengoleksi aset berisiko Asia, termasuk rupiah.

Keempat, adanya kekhawatiran bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May minggu lalu mengatakan para anggota parlemen akan memilih menunda Brexit. 

Ibrahim menilai gonjang-ganjing ini akan berdampak terhadap perekonomian di Inggris maupun kawasan Eropa.

Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Selasa (5/3) akan bergerak di kisaran resistance Rp 14.100-Rp 14.060 perdollar AS. Sementara level support di Rp 14.160-Rp 14.200 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×