CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.933   -43,00   -0,27%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Rusia: Ada Beberapa Harapan untuk Mencapai Kompromi dengan Ukraina


Rabu, 16 Maret 2022 / 17:51 WIB
Rusia: Ada Beberapa Harapan untuk Mencapai Kompromi dengan Ukraina
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, beberapa bagian dari kemungkinan kesepakatan damai dengan Ukraina hampir disepakati. REUTERS/Beawiharta.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengatakan pada Rabu (16/3), beberapa bagian dari kemungkinan kesepakatan damai dengan Ukraina hampir disepakati, setelah Kyiv setuju untuk membahas netralitas.

Pernyataan Rusia itu meningkatkan harapan untuk mengakhiri perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

"Status netral sekarang sedang dibahas secara serius, tentu saja, dengan jaminan keamanan," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada RBC, seperti dikutip Reuters.

"Sekarang, hal ini sedang dibahas dalam negosiasi, ada formulasi yang benar-benar spesifik, yang menurut saya, hampir mencapai kesepakatan," ungkap dia.

Menurut dia, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara tentang netralitas, bersama dengan jaminan keamanan untuk Ukraina tanpa perluasan NATO.

Baca Juga: Presiden Ukraina: Pembicaraan Damai dengan Rusia Terdengar Lebih Realistis

Hanya, Lavrov memperingatkan, negosiasi itu tidak mudah, tapi ada "beberapa harapan untuk mencapai kompromi".

Lavrov menyebutkan, isu-isu kunci dalam pembicaraan dama termasuk keamanan orang-orang di Ukraina Timur, demiliterisasi Ukraina, dan hak-hak orang berbahasa Rusia di Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Rabu (16/3), pembicaraan damai dengan Rusia terdengar lebih realistis tetapi lebih banyak waktu diperlukan.

"Pertemuan terus berlanjut, dan saya diberitahu, posisi selama negosiasi sudah terdengar lebih realistis," kata Zelenskyy dalam pidato video, menjelang putaran pembicaraan berikutnya.

"Tetapi, masih diperlukan waktu agar keputusan itu (baik) untuk kepentingan Ukraina," ujar dia, seperti dikutip Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×