Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Tesla memperpanjang performa buruknya, bahkan telah mencapai level terendahnya dalam dua tahun pada hari Rabu (14/12). Keraguan investor pada kinerja Elon Musk jadi salah satu alasan.
Kekhawatiran pada investor telah muncul sejak Musk aktif dalam proses akuisisi perusahaan media sosial Twitter. Investor khawatir Musk akan lebih fokus mengurus Twitter dan melupakan Tesla.
Investor juga khawatir Musk dapat melepas lebih banyak saham Tesla untuk mendanai Twitter yang sedang berjuang untuk hidup lebih panjang.
Kelakar Musk di media sosial juga dinilai investor dapat merusak citra merek Tesla dan penjualannya. Apalagi saat ini Tesla memiliki pesaing yang semakin banyak di sektor kendaraan listrik.
Baca Juga: Investor Marah Mengetahui Elon Musk Jual Lagi Saham Tesla
Mengutip Reuters, saham Tesla adalah salah satu saham dengan kinerja terburuk di antara pembuat mobil besar dan perusahaan teknologi di sepanjang tahun 2022.
KoGuan Leo, pemegang saham individu terbesar ketiga Tesla, secara terbuka mengkritik Musk dengan menyebutnya telah meninggalkan Tesla. Leo bahkan membandingkan Musk dengan CEO Apple, Tim Cook.
"Elon meninggalkan Tesla dan Tesla tidak memiliki CEO yang bekerja. Apakah kita hanya pemegang tas bodoh Elon? Kita butuh pengeksekusi, Tim Cook dibutuhkan, bukan Elon," ungkap Leo melalui akun Twitter pribadinya hari Rabu.
Menurut catatan Reuters hari Kamis (15/12), saham Tesla diperdagangkan turun 1,4% setelah anjlok hingga 3,2% menjadi US$155,88 per saham. Angka itu jadi yang terendah sejak 18 November 2020.
Baca Juga: Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai US$ 3,58 Miliar
Sepanjang tahun ini saham Tesla merosot 55%, tertinggal dari para pesaingnya seperti General Motors (GM), Ford, Apple, dan Amazon.
Merespons segala keraguan yang berkembang, Musk pada hari Selasa (13/12) mengatakan bahwa dirinya akan memastikan memastikan pemegang saham Tesla mendapat manfaat dari Twitter dalam jangka panjang. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Di hari yang sama, Goldman Sachs sampai harus memangkas proyeksi harga saham Tesla dan menurunkan perkiraan pengiriman serta margin kotor Tesla untuk kuartal keempat menyusul tren penawaran dan permintaan yang melemah.