kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sekjen PBB ajak masyarakat internasional untuk melawan kebangkitan neo-Nazi


Rabu, 27 Januari 2021 / 12:38 WIB
Sekjen PBB ajak masyarakat internasional untuk melawan kebangkitan neo-Nazi


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengajak seluruh dunia untuk bekerjasama melawan pertumbuhan dan penyebaran neo-Nazisme dan supremasi kulit putih.

Selain itu, Guterres juga meminta dunia untuk menangkal xenofobia, anti-Semitisme, dan ujaran kebencian yang sebagian dipicu oleh pandemi virus corona baru.

Sekjen PBB menyampaikan pesan khusus itu saat hadir di acara tahunan Park East Synagogue dan Peringatan Holocaust Internasional PBB menjelang 76 tahun pembebasan tahanan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau yang jatuh pada Rabu (27/1).

Dilansir dari Al Jazeera, Guterres juga mendesak komunitas internasional untuk melawan propaganda dan disinformasi yang banyak beredar di media. Secara khusus ia menyerukan pemberian pemahaman yang lebih dalam mengenai tindakan Nazi selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Antonio Guterres disebut ingin kembali menjabat Sekretaris Jenderal PBB

Guterres menyayangkan, saat ini hampir dua pertiga masyarakat muda di Amerika Serikat (AS) tidak tahu bahwa 6 juta orang Yahudi terbunuh selama Holocaust.

"Propaganda beredar mengaitkan orang Yahudi dengan pandemi, menyebut mereka menciptakan virus sebagai bagian dari upaya dominasi global," ungkap dia.

Menyusup ke polisi dan layanan keamanan negara

Guterres melihat kasus ini memiliki pola yang sama dari paham anti-Semit yang berasal dari setidaknya abad ke-14, ketika orang Yahudi dituduh menyebarkan wabah pes.

Sekjen PBB mengakui, pandemi Covid-19 telah memicu gelombang baru dari paham yang menyangkal kejadian Holocaust serta orang-orang yang mencoba mengabaikan sejarah.

Baca Juga: Italia minta Uni Eropa tindak tegas Pfizer, ini penyebabnya




TERBARU

[X]
×