kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor konsumer lesu, ini saham-saham yang tetap menarik dikoleksi investor


Rabu, 31 Oktober 2018 / 22:09 WIB
Sektor konsumer lesu, ini saham-saham yang tetap menarik dikoleksi investor
ILUSTRASI. Ramayana Prime


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor konsumer masih berkinerja minus di sepanjang tahun 2018 ini. Penurunannya, 15,97% year to date, di posisi kedua terburuk setelah properti & konstruksi yang melemah 18,5%. 

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memangkas rekomendasinya terhadap sektor konsumer menjadi netral dari sebelumnya overweight. Kondisi makroekonomi yang tidak menggairahkan hingga pergeseran selera belanja masyarakat, serta tidak adanya sentimen pendorong meskipun ada pemilu 2019 mendatang, menjadi alasan Mirae memangkas rekomendasinya. 

Dibayangi sentimen negatif terhadap sektor konsumer, ada beberapa pilihan saham Mirae untuk investor. 
 
- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
Ramayana bisa menjadi pilihan lantaran upaya perusahaan bertransformasi menjadi pusat lifestyle. Perusahaan berbenah dengan menutup sejumlah toko supermarket yang tidak menguntungkan. Area toko tersebut kini diisi produk fesyen konsinyasi atau titip jual. Mirae melihat, peluang usaha RALS di bidang fesyen lebih cerah ketimbang mempertahankan supermarket. 

Analis Christine Natasya merekomendasikan beli saham RALS dengan target harga Rp 1.610. Rabu (31/10), harga RALS di Rp 1.190 per saham. 

Selain RALS, saham ritel yang bsia diperhatikan adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Langkah MAP untuk menutup toserba yang tak menguntungkan juga menjadi poin positif dari perusahaan ritel ini. Bisnis specialty store yang menawarkan produk fesyen dan apparel olahraga seperti MAP Active dan Zara rupanya menawarkan pertumbuhan penjualan cukup besar dengan CAGR 8,9%, berbanding pertumbuhan F&B yang sebesar 6,8%.

- PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Pergeseran permintaan rokok ke produk lebih murah akan menopang produk sigaret kretek mesin full flavor (SKM FF) yang selama ini menjadi Gudang Garam. Porsi rokok SKM, salah satunya GG Surya, menyumbang 90,7% dari pendapatan Gudang Garam. Produk ini yang menjadi poin positif bagi GGRM ketimbang kompetitornya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

Analis Christine merekomendasikan beli saham GGRM, dengan target harga Rp 89.000 per saham. Harga GGRM Rabu, masih di Rp 72.300 per saham. 

- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). 
Mirae melihat ada sinyal positif saham-saham peternakan unggas karena kenaikan harga day of chicken (DOC) di semester II ini, meski tak setinggi semester I lalu. Selain CPIN, saham sektor poultry yang bisa dilirik investor adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP
Produsen Indomie, Sarimi, dan Supermie ini diperkirakan akan tetap mempertahankan pangsa pasar mi instan yang dikuasai 70% saat ini. Permintaan akan produk ICBP mulai dari mi instan hingga produk susu dan makanan ringan diyakini tetap tinggi.

Analis Christine merekomendasikan trading buy saham ICBP, dengan target harga Rp 9.700. Rabu, harga ICBP di Rp 8.925 per saham.

- PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
Produsen beras premium ini diuntungkan dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Dengan begitu, gap harga beras premium dan medium semakin kecil. Dengan begitu kosumen lebih tertarik membeli beras premium. Selain meningkatkan kapasitas produksi, produsen Beras Topi Koki ini memperluas distribusi ke minimarket. Terbaru, HOKI mendapat lisensi memproduksi beras dengan label Alfamart. 

Analis Andy Wibowo Gunawan dari Mirae merekomendasikan buy saham HOKI. Target harga bisa mencapai Rp 1.350 per saham, sementara Rabu di posisi Rp 845 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×