CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Singapura tempat berbisnis paling baik


Rabu, 21 Mei 2014 / 19:51 WIB
Singapura tempat berbisnis paling baik
ILUSTRASI. Cuaca Jakarta Cerah Berawan pada Rabu (28/12) petang setelah mengalami hujan dari siang hingga sore hari. Foto KONTAN.Barly Haliem N.


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can


JAKARTA. Singapura dinobatkan sebagai tempat berbisnis paling baik di dunia. Hasil survei The Economist Intelligence Unit menempatkan negara jiran itu di posisi pertama dengan skor 8,65. Posisi Negeri Merlion sebagai tempat berusaha paling ramah bagi investor tak tergoyahkan dari tahun lalu.

Di posisi kedua, ada Swedia dan Hong Kong. Sementara, Indonesia menduduki peringkat ke-56 dari 82 negara. Posisi Indonesia lebih baik ketimbang tahun lalu yang berada di peringkat ke-58.

Namun, peringkat Indonesia lebih rendah ketimbang Malaysia dan Thailand. Malaysia menduduki peringkat 19 atau naik lima peringkat dibandingkan tahun lalu. Sementara, Thailand berada di ranking ke-34 atau melompat empat step dibandingkan tahun lalu.

Dalam laporan itu, The Economist Intelligence Unit menyatakan, ada jurang yang lebar antara negara-negara Asia yakni antara Singapura, Hong Kong yang menduduki peringkat atas dengan negara miskin seperti Bangladesh dan Pakistan. Kesenjangan ini mencerminkan perbedaan level pembangunan ekonomi dan stabilitas politik di negara-negara tersebut. Selain itu, kesenjangan itu juga terjadi karena perbedaan hukum dan aturan bagi investor asing.

The Economist Intelligence Unit mencatat salah satu masalah besar bagi investor asing di Asia adalah infrastruktur. "Hanya Singapura yang menduduki peringkat 10 besar untuk kategori ini," bunyi laporan tersebut.

Infrastruktur yang dianggap sudah memadai diantara telekomunikasi dan transportasi udara. Sementara infrastruktur yang mesti diperbaiki adalah jaringan distribusi dan pelayanan umum termasuk sewa kantor yang murah.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×