Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Secara tidak terduga, Singapore Telecommunication Ltd melaporkan penurunan perolehan laba akibat anjloknya kinerja anak usaha di India dan Indonesia. Penyebabnya tak lain adalah tingkat persaingan yang tinggi.
Berdasarkan laporan keuangan Singtel, pada kuartal yang berakhir September, pendapatan bersihnya turun 6,7% dari periode yang sama tahun lalu ke S$ 892 juta atau setara dengan US$ 692 juta. Angka itu berada di bawah prediksi empat analis yang disurvei Bloomberg sebesar S$ 969 juta.
Di Asia, penurunan pendapatan terbesar dialami oleh Bharti Airtel Ltd di India dan PT Telekomunikasi Selular di Indonesia. Kinerja dua perusahaan tersebut membayangi keuntungan yang dicapai unit Optus di Australia.
"Kontribusi dari anak usaha di kawasan regional menunjukkan adanya persaingan sengit di sektor telekomunikasi, khususnya di India dan Indonesia," jelas Carey Wong, analis OCBC Investment Research Pte di Singapura. Dia menambahkan, pasar telekomunikasi di Singapura dan Australia sudah matang. Kendati begitu, Singtel masih bisa berharap adanya pertumbuhan satu digit di dua negara tadi.
