kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SoftBank jajaki rencana pembelian TikTok di India


Sabtu, 05 September 2020 / 05:30 WIB
SoftBank jajaki rencana pembelian TikTok di India


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBank dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menawar TikTok di India. Melansir artikel yang dimuat Bloomberg, Jumat (4/9) TikTok disebut-sebut sedang mempertimbangkan rencana untuk menjual operasinya di beberapa negara, setelah pemerintah lokal menutup aplikasinya. 

Nah SoftBank Group corp saat ini memang tengah menjajaki hal tersebut dan sedang membuat tim untuk melakukan penawaran ke sebagian besar aset TikTok di India. Malah, SoftBank saat ini sudah secara aktif mencari mitra lokal, menurut sumber Bloombeg yang mengetahui hal tersebut. 

Selama sebulan terakhir, konglomerat Jepang, yang memiliki saham di induk TikTok yakni ByteDance Ltd di China telah mengadakan pembicaraan dengan Kepala Reliance Jio Infocomm Ltd. India dan Bharti Airtel Ltd. Meski diskusi berjalan alot, SoftBank masih menjajaki opsi-opsi lain untuk mewujudkan rencananya tersebut. 

Sayangnya perwakilan SoftBank, ByteDance, Reliance dan Bharti Airtel menolak untuk mengomentari isu tersebut. Tetapi, rencana TikTok untuk mempertimbangkan menjual operasionalnya di beberapa negara memang bukan menjadi rahasia lagi. alasannya, beberapa Pemerintah di negara-negara memang memblokir aplikasi TikTok, dengan alasan khawatir adanya data pengguna yang berpindah ke tangan negara China. 

Baca Juga: China Menjegal Rencana AS Untuk Menguasai TikTok

India, pun telah mengambil sikap yang sangat keras, dengan melarang 59 layanan internet terbesar asal China sejak bulan Juli 2020 lalu, termasuk TikTok. Tindakan itu dilakukan kurang dari sebulan setelah 20 tentara India tewas dalam bentrokan di perbatasan. Kini di India, semangat nasionalisme terus digaungkan atas upaya dari Perdana Menteri India Narendra Modi. 

SoftBank di lain piha, hampir pasti membutuhkan mitra lokal untuk membuat kesepakatan yang akan mendapat persetujuan pemerintah. Sebelum pelarangan, India memang merupakan salah satu pasar terbesar TikTok dengan lebih dari 200 juta pengguna. 

India tidak sendirian, di Amerika Serikat (AS) Presiden Donald Trump juga mengecam akan melarang TikTok dan memerintahkan ByteDance untuk menjual asetnya di negara tersebut karena masalah keamanan nasional. 

Meskipun hanya memegang sebagian kecil saham di ByteDance, SoftBank telah memainkan peran yang sangat aktif dalam negosiasi. di AS, perusahaan Jepang ini telah memboyong saham Walmart Inc, sebagai investor utama dalam kelompok penawar, termasuk juga induk Google yakni Alphabet Inc. 




TERBARU

[X]
×