kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Bila perang dagang lanjut, ekonomi dunia hanya capai 3,1%


Jumat, 28 Juni 2019 / 20:58 WIB
Sri Mulyani: Bila perang dagang lanjut, ekonomi dunia hanya capai 3,1%


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Anggota Group 20 (G-20) di Osaka, Jepang, yang dibuka Jumat (28/6) pagi, dan dihadiri antara oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Joko Widodo, belum mampu menuntaskan masalah perang dagang yang terjadi antara AS dan China.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini terjadi lebih rendah karena risiko-risiko yang sifatnya negatif telah terjadi yaitu ekskalasi dari ketegangan perdagangan terutama antara AS dengan China, namun sebetulnya secara menyeluruh dan munculnya sikap-sikap proteksionisme.

“Disebutkan oleh pertama Christine Lagarde yang menyampaikan dengan adanya risiko perang dagang ini pertumbuhan ekonomi dunia akan turun sebesar 0,5 %,” kata Menkeu saat mendampingi Menlu Retno Marsudi menyampaikan keterangan kepada wartawan di Hotel New Otani, Osaka, Jepang, Jumat (28/6) sore dilansir dari laman Setkab.

Dengan demikian, lanjut Menkeu, pertumbuhan ekonomi dunia yang tahun ini sudah 3,5% tahun depan yang diharapkan bisa lebih baik jadi 3,6. Namun, kalau perang dagang ini akan terus berjalan maka pertumbuhannya hanya akan mencapai 3,1%. “Jadi, ini risikonya sangat besar,” tegas Menkeu.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Hari Pertama G20 Leaders - Osaka Jepang. Pertemuan hari pertama para pimpinan negara G20 di Osaka, Presiden Jokowi mendapat ucapan selamat dari berbagai pemimpin dunia atas terpilihnya kembali beliau sebagai Presiden Indonesia. Hari pertama para pemimpin dunia membahas : (1) Global Economy, Trade and Investment - Ekonomi dunia menghadapi resiko perang dagang yang dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,5 persen. Presiden Trump menyatakan perlu menghilangkan praktek perdagangan yang dianggap tidak adil, dan pentingnya reciprocity dalam hubungan perdagangan antar negara. Presiden Xi menjelaskan berbagai reformasi ekonomi dan liberalisasi Invetasi yang dilakukan di RRT dan pentingnya negosiasi dan diskusi dalam membahas perbedaan untuk menjaga kemanan dan momentum pembangunan. Semua pimpinan G20 menyampaikan pentingnya reformasi WTO untuk dapat mengembalikan kepercayaan negara-negara terhadap mekanisme multilateralisme, terutama mengenai penyelesaian persengketaan antar negara dan transparansi kebijakan perdagangan setiap negara. Risiko perang dagang nampak masih terlihat nyata dalam pertemuan hari pertama ini. (2) Digital technology, innovation and Artificial Intelligent - dibahas mengenai perubahan teknologi yang menciptakan disrupsi dan peluang. Jepang mengusulkan Osaka track mengenai pentingnya tata kelola dunia untuk pengaturan arus data yang bebas antar negara namun yang harus bisa dipercaya oleh semua pihak (Data Free Flow with Trust). Disampaikan pentingnya menghindari digital divide - sehingga semua pihak dan kelompok dapat mendapat manfaat yang sama dari teknologi digital, terutama kelompok perempuan dan negara miskin. Presiden Jokowi menyampaikan usulan Indonesia mengenai Inclusive Digital Economy Accelerator Hub (IDEA Hub) yaitu tempat meng-kurasi, mengelola dan berbagi pengalaman model bisnis digital para Unicorn anggota G-20, dengan tiga area model bisnis yaitu: sharing economy; workfoce digitalization; dan financial inclusion. Malam hari, Menteri Keuangan bersama Menteri Kesehatan melakukan pertemuan bersama membahas Universal Health Coverage - dari segi kesehatan juga dari segi keuangan negara.

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on




TERBARU

[X]
×