kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suramnya Nasib Pekerja Wall Street


Jumat, 15 Agustus 2008 / 21:56 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Jessica Walter tidak kuliah di Harvard University untuk belajar membuat kue. Namun, itulah pekerjaannya sekarang setelah ia kehilangan jabatan sebagai wakil presiden untuk strategi kredit di Bear Sterns Co. Ia kini mendirikan Cupcake Kids! yang menangani pesta anak dan kursus memasak buat anak di New York.

Banyak profesional Wall Street saat ini yang menapaki karier baru atau mengalami penurunan gaji akibat krisis finansial di Amerika Serikat. Menurut data Bloomberg, sejak tahun lalu, sudah 76.670 tenaga kerja di bidang investasi yang kehilangan periuk nasinya.

"Para bankir itu mendirikan bisnis sendiri atau pindah ke Eropa, Rusia, serta Dubai," tutur Jeanne Brranthover, Direktur Pengelola Boyden Global Executive Search.  Laporan Independent Budget Office Mei lalu bahkan menyatakan, sebanyak 33.300 tenaga kerja di sektor finansial kota New York akan dipangkas pada Juni 2009.

"Pasar tenaga kerja dengan gaji tetap sedang berada dalam masa-masa terburuk yang pernah saya lihat," kata Michael Maloney, pemilik Maloney Inc., perusahaan yang khusus merekrut tenaga kerja finansial. Maloney yang sudah berpengalaman sekitar 30 tahun merekrut tenaga kerja mengaku baru pertama kali mengalami situasi seperti ini. Ia memperkirakan, separuh dari pegawai yang bekerja di bidang pemasaran kredit, trading, dan riset akan dipecat atau tak memperoleh bonus di akhir tahun ini.

"Wilayah yang paling rentan terpengaruh atau mengalami pemangkasan tenaga kerja adalah structured finance, CDO, dan kredit perumahan," kata Arturo Cifuentesm Direktur Pengelola Pressprich & Co. Ini salah satu perusahaan transaksi derivatif di New York.

Terpaksa alih profesi

Jadi, jangan heran jika banyak pekerja kerah putih dari Wall Street yang kini beralih profesi. Sebutlah Garry Witt, yang meninggalkan posisinya sebagai Direktur Pengelola Structured Finance di Moody-s Investor Service. Ia kini mengajar keuangan dan statistik di Temple University. "Sulit mengatakan kondisi akan membaik, jadi saya pergi," ujarnya.

Dari penjual obligasi hingga trader kini terpaksa menjajal berbagai bidang kerja lainnya. Bahkan, "Saya tahu beberapa orang mulai berjudi dan bermain poker demi membayar tagihannya, terutama mantan trader," kata Maloney.

Masa depan yang masih belum jelas juga menimpa Joshua Persky, mantan investment banker di Houlihan Lokey. Sejak Juni lalu, ia menyusuri jalan Park Avenue, New York, mengenakan papan bertuliskan, "Lulusan MIT Berpengalaman Mencari Pekerjaan". Ia berkata terus terang, "Kondisi ini membuat saya frustrasi. Saya belum pernah menganggur begini lamanya."

Para mantan pekerja Wall Street itu mau tak mau harus menerima bayaran yang lebih kecil dari yang sebelumnya mereka nikmati. Asal tahu saja, gaji karyawan Wall Street rata-rata sebesar US$ 399.360 di 2007.

Gaji rata-rata Goldman Sachs, bank yang telah memangkas 1500 tenaga kerja itu, rata-rata sebesar US$ 661.490 tahun lalu. Sedangkan gaji rata-rata pekerjaan lainnya di luar industri pasar modal hanya US$ 62.390.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×