Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan akan menaikkan harga listrik rata-rata 12,5% untuk pengguna industri besar.
Kementerian Ekonomi mengatakan, langkah ini dilakukan guna membantu menghentikan kerugian perusahaan listrik milik negara, meskipun sebagian besar rumah dan usaha kecil tidak akan mengalami kenaikan.
Mengutip Reuters, Senin (30/9), Pemerintah Taiwan telah berupaya menahan kenaikan harga secara menyeluruh bagi konsumen untuk membantu membatasi dampak inflasi, termasuk untuk energi. Pemerintah telah menaikkan tarif listrik pada bulan April.
Baca Juga: Joe Biden Setujui US$567 Juta untuk Dukungan Pertahanan Taiwan
Kementerian mengungkapkan, kenaikan tarif listrik akan mulai berlaku pada tanggal 16 Oktober. Namun Kementerian menekankan bahwa harga baru akan tetap lebih rendah daripada di Jepang atau Korea Selatan.
Perusahaan penyulingan negara Taiwan, CPC Corp, telah mempertahankan harga bensin dan gas alam tetap rendah bagi konsumen meskipun harga bahan baku naik secara global karena dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Hal itu telah menimbulkan kerugian besar bagi CPC Corp dan perusahaan listrik milik negara Taipower, yang terakhir telah melaporkan akumulasi kerugian sebesar T$386,2 miliar (US$12,18 miliar) hingga akhir tahun lalu.
Baca Juga: Produksi Pabrik Jepang Anjlok, Timbulkan Keraguan Tentang Laju Pemulihan Ekonomi
"Saat ini, Taipower menderita kerugian sebesar T$0,4 untuk setiap unit listrik yang terjual, yang harus tercermin secara wajar dan bertahap dalam tarif listrik agar perusahaan dapat terus berkembang dan memasok listrik secara stabil," kata kementerian ekonomi dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah telah berulang kali mengatakan bahwa harga energi Taiwan bagi konsumen sudah termasuk yang terendah di dunia. ($1 = 31,6980 dolar Taiwan)