CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.923   -33,00   -0,21%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Tak capai kesepakatan, Huawei hapus game online milik Tencent dari App Storenya


Sabtu, 02 Januari 2021 / 12:00 WIB
Tak capai kesepakatan, Huawei hapus game online milik Tencent dari App Storenya


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Game online milik Tencent telah dihapus dari App Store atau toko aplikasi Huawei karena kedua perusahaan gagal mencapai kesepakatan tentang bagi hasil, kata Tencent dan sumber pada hari Jumat.

“Karena kegagalan platform game seluler Huawei untuk memperbarui kontraknya dengan Perjanjian Proyek Promosi Game Seluler kami sesuai jadwal, produk-produk Tencent Games yang relevan tiba-tiba dihapus dari raknya pagi ini,” kata Tencent dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Jumat (1/1).

"Saat ini, komunikasi aktif sedang dilakukan untuk mencoba melanjutkan secepat mungkin," katanya.

Baca Juga: Colin Huang, anak muda pendiri Pinduoduo jadi orang terkaya kedua di China

Tencent menjual beberapa game online peringkat teratas di seluruh dunia, sementara Huawei memiliki 41,4% pangsa pasar ponsel China dan 14,9% pasar global, menurut data dari firma riset pasar IDC dan Canalys.

Seorang sumber mengatakan game-game itu dihapus karena perusahaan tidak dapat menyetujui kesepakatan pembagian pendapatan untuk penjualan toko aplikasi. Huawei bersikeras menerima potongan 50%, kata sumber itu.

Sudah ada beberapa penolakan dari pengembang game terhadap permintaan pendapatan Huawei. Ini termasuk pengembang yang berbasis di Shanghai, Mihoyo, yang tahun lalu memutuskan untuk tidak menempatkan game populernya "Genshin Impact" di toko aplikasi Huawei karena tidak setuju dengan struktur komisi untuk penjualan.

Selanjutnya: Kekayaan Jack Ma tergerus ratusan triliun akibat tekanan pemerintah China



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×