kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Tampil di Depan Pendukungnya, Trump Kembali Kritik Pemerintahan Biden


Jumat, 19 Juli 2024 / 11:58 WIB
Tampil di Depan Pendukungnya, Trump Kembali Kritik Pemerintahan Biden
ILUSTRASI. Pada Kamis (18/7), Donald Trump mengungkapkan detil tentang upaya pembunuhan yang hampir merenggut nyawanya. REUTERS/ Elizabeth Frantz


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MILWAUKEE/REHOBOTH BEACH. Pada Kamis (18/7), Donald Trump mengungkapkan detil tentang upaya pembunuhan yang hampir merenggut nyawanya. Ia mengatakan kepada pendukungnya di Konvensi Nasional Partai Republik bahwa kehadirannya adalah atas anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Dalam pidato pertama sejak serangan tersebut, Trump menggambarkan bagaimana ia mendengar suara mendesis yang keras dan merasakan benturan yang sangat kuat di telinga kanannya. "Saya berkata dalam hati, 'Wow, apa itu? Itu hanya peluru,'" ungkapnya sambil menunjukkan perban tebal yang menutupi telinganya.

Dalam pembukaan pidatonya, Trump secara resmi menerima pencalonan presiden dari Partai Republik. 

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk seluruh Amerika, bukan setengah dari Amerika, karena tidak ada kemenangan jika menang untuk setengah dari Amerika," ujarnya.

Baca Juga: Biden Pertimbangkan Mundur dari Pilpres AS Saat Trump Bersiap Menghadapi Momen Besar

Namun, perubahan nada tersebut tidak bertahan lama. Trump dengan cepat beralih ke kritik yang sudah usang terhadap pemerintahan Biden, yang ia tuduh telah menghancurkan negara. 

Ia tanpa bukti menuduh bahwa dakwaan kriminalnya merupakan bagian dari konspirasi Partai Demokrat, memperingatkan bahwa Presiden Joe Biden akan membawa Perang Dunia Ketiga dan menggambarkan apa yang disebutnya sebagai invasi para migran di perbatasan selatan.

Pidato Trump kemudian berlanjut lebih dari 90 menit menjadi pidato konvensi terpanjang dalam sejarah di mana ia mengabaikan pesan persatuan yang telah dijanjikan demi retorika bombastis dan keluhan yang biasa ia sampaikan. 

Ia mengulangi klaim tanpa dasar bahwa Partai Demokrat telah mencuri pemilu 2020 dan menegaskan, seperti yang telah ia lakukan sepanjang karier politiknya, bahwa hanya dia yang bisa menyelamatkan negara dari malapetaka yang akan datang. 

Baca Juga: Penembak Trump, Thomas Crooks, Meninggalkan Setumpuk Misteri

"Saya bisa menghentikan perang hanya dengan sebuah panggilan telepon," klaimnya.

Acara empat hari tersebut ditutup dengan Trump disambut meriah oleh partai yang kini sepenuhnya berada di bawah kendalinya. 

Program pembicara konvensi, mencerminkan latar belakang Trump sebagai bintang reality show, menampilkan tokoh-tokoh seperti eksekutif bela diri campuran Dana White, musisi Kid Rock, dan pegulat profesional Hulk Hogan. 

Hogan menyemangati hadirin dengan merobek baju atasannya dan menampilkan kemeja kampanye Trump yang merah tanpa lengan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×