Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PYONG YANG. Tante dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tiba-tiba terlihat di depan umum untuk pertama kalinya sejak eksekusi suaminya pada tahun 2013.
Melansir BBC, Kim Kyong-hui adalah putri pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, dan saudara perempuan dari mantan pemimpin Kim Jong-il.
Dia belum terlihat sejak suaminya, Chang Song-thaek, dieksekusi oleh keponakannya karena "tindakan pengkhianatan".
Tetapi pada hari Minggu, media pemerintah merilis foto dia menikmati perayaan tahun baru.
Foto yang dirilis oleh kantor berita negara Korea Utara KCNA, memperlihatkan Kim Kyong-hui duduk di sebelah Kim Jong-un dan istrinya di sebuah teater yang ramai di Pyongyang. Dia juga termasuk dalam daftar pejabat tinggi yang hadir.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Korea Utara dicopot? Benarkah?
Oliver Hotham, editor di NK News, yang meliput berbagai peristiwa di negara tertutup itu, mengatakan kemunculan kembali itu mengejutkan.
"Banyak pengamat Korea Utara berasumsi bahwa Kim Kyong-hui telah pergi ke pengasingan atau bahkan terbunuh setelah kematian suaminya," katanya kepada Reuters.
Penampilannya yang duduk di sebelah pemimpin menunjukkan bahwa dia telah mempertahankan - atau mendapatkan kembali pengaruh yang signifikan - kemungkinan besar sebagai penasihat.
Baca Juga: Korea Utara masih terbuka untuk berdialog dengan AS
"Ini juga merupakan pengingat betapa aneh dan brutalnya Korea Utara, setelah semua hal yang terjadi, dia duduk di sebelah pria yang memerintahkan eksekusi suaminya," tutur Hotham seperti yang dikutip BBC.
Kim Kyong-hui dan suaminya Chang Song-thaek adalah pemain utama di negara Korea Utara pada saat keponakan mereka naik ke tampuk kekuasaan hampir satu dekade lalu.
Kim menggantikan ayahnya sebagai pemimpin pada tahun 2011, dan secara luas diyakini bahwa Chang adalah salah satu mentornya selama masa transisi.
Baca Juga: Korea Utara menerima ucapan selamat ulang tahun untuk Kim Jong Un dari Trump
Tetapi dua tahun di bawah kepemimpinan pemimpin baru, Chang dicopot dari rapat oleh penjaga bersenjata secara dramatis. Pernyataan resmi menyatakan bahwa dia telah mengaku merencanakan untuk menggulingkan negara, dan bahwa dia telah dieksekusi.
Banyak pengamat dari negara Korea Utara percaya bahwa ia mungkin dianggap sebagai ancaman bagi pemimpin muda itu, dan dibunuh sebagai bagian dari upaya pembersihan.