Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang keputusan FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan diambil pada Rabu (18/9) nanti, dollar Amerika Serikat (AS) merosot ke level terlemahnya sejak Januari. Greenback tertekan karena pedagang meningkatkan taruhan pada pemangkasan suku bunga acuan pada kisaran 50 basis poin.
Mengutip Bloomberg Senin (16/9) pukul 15.50 wib, indeks dollar tercatat melemah ke level 100,694. Indeksjatuh ke level terlemah sejak 12 Januari, sementara mata uang utama seperti yen menguat.
"Kami melihat siklus pelonggaran Fed yang akan segera terjadi sebagai hambatan utama bagi dolar. Dolar akan mengalami penurunan siklus karena Fed melonggarkan kebijakan dan menaikkan suku bunga acuan ke arah netral, jika tidak di bawahnya, tahun depan," kata Rodrigo Catril, ahli strategi di National Australia Bank Ltd seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/9).
Greenback telah melemah terhadap sebagian besar mata uang utama selama bulan lalu, dengan mata uang yang pernah terpuruk seperti yen dan franc Swiss menjadi lebih unggul terbesar terhadap dolar. Mata uang Jepang kembali memperpanjang kenaikan pada hari Senin, melampaui level 140 per dolar.
Baca Juga: Menilik Nasib Mata Uang Safe Haven Jelang Pertemuan The Fed, Masihkah Bertaji?
Keputusan The Fed akan dipengaruhi oleh data penjualan ritel Agustus pada hari Selasa. Indikator teknis mengisyaratkan dukungan untuk dolar karena momentum berubah menjadi bearish.
"Sementara siklus pelonggaran The Fed berisiko menjadi beban di awal, kami pikir pasar terlalu memperhitungkan risiko ini dan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu ini, yang akan membuat dolar menguat," kata David Forrester, ahli strategi di Credit Agricole CIB di Singapura.
Menurut survei analis Bloomberg pasar sebagian besar mendukung mata uang AS yang lebih lemah. Euro, yen, dolar Kanada, dan dolar Australia semuanya diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS pada saat yang sama tahun depan.
"The Fed yang secara tak terduga bersikap dovish dapat melemahkan dolar," tulis Bob Savage, kepala strategi dan wawasan pasar di BNY.