kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tata Steel siap benamkan investasi Rp 632 miliar


Selasa, 24 April 2018 / 16:41 WIB
Tata Steel siap benamkan investasi Rp 632 miliar
Menperin bertemu manajemen Tata Steel


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri baja di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dengan rata-rata 6% per tahun sampai tahun 2025. Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan bahan baku untuk sektor konstruksi yang tumbuh 8,5%, diikuti sektor otomotif yang juga tumbuh 9,5%.

Alhasil ekspansi kapasitas produksi baja diperlukan guna memenuhi kebutuhan nasional. Yang terbaru, Tata Steel Ltd., berniat untuk membenamkan modal di industri baja nasional.

Menanggapi rencana investasi dari Tata Steel Ltd., Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, produsen baja asal India itu melaporkan minatnya menanamkan modal di Indonesia untuk masuk ke industri hilir kawat baja (wire rod). “Mereka sedang survei lokasi dan cek regulasi,” ungkapnya dalam keterangan pers, Selasa (24/4).

Menurut Airlangga, dana yang bakal digelontorkan perusahaan tersebut sebesar S$ 60 juta atau sekitar Rp 632 miliar. “Tata Steel adalah salah satu pemain besar di berbagai industri, baik otomotif, baja dan lain-lain. Mereka melihat potensi investasi di Indonesia,” tuturnya.

Beberapa lokasi kawasan industri di dalam negeri yang tengah dijajaki Tata Steel untuk berinvestasi diantaranya Banten dan Jawa Timur. “Mereka akan melakukan kajian dalam waktu satu bulan ini untuk mempelajari kemungkinan investasi,” kata I Gusti Putu Suryawirawan, pelaksana tugas Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) dalam keterangan pers, Selasa (24/4).

Sementara itu, Vice President of Corporate Services Tata Steel Ltd. Sunil Bhaskaran menjelaskan, pihaknya memang mempertimbangkan opsi investasi di Indonesia karena merupakan negara dengan ekonomi yang sedang tumbuh dan banyak pembangunan di sektor infrastruktur.

“Jadi, kami merasa Indonesia merupakan pasar potensial sangat besar di Asean dan kami ingin melihat bagaimana bisa memiliki representasi di sini,” ujarnya alam keterangan pers, Selasa (24/4).

Kedatangan Sunil beserta jajarannya ke Kantor Kementerian Perindustrian, kemarin, sebagai representasi Siam Industrial Wires, perusahaan baja yang berlokasi di Thailand sebagai bagian dari Tata Group.

“Kami punya perusahaan di Thailand bernama Siam Industrial Wires. Dimana menjadi salah satu manufaktur terbesar sektor steel ires di Asean. Perusahaan ini memiliki teknologi dan produk dengan kualitas tinggi. “Kami punya teknologi yang baik, produk yang baik, dan kami adalah manufaktur global,” imbuh Sunil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×