Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Setelah mengunci diri dua tahun akibat pandemi Covid-19, Jepang akhirnya membuka pintu bagi wisatawan asing. Rencana tersebut didukung oleh pelaku industri di Jepang.
Untuk merangsang pemulihan yang cepat, pemerintah Jepang pun sedang mempertimbangkan untuk kembali memulai kampanye diskon perjalanan nasional atau tidak. Keputusan tersebut paling cepat bakal diumumkan pada akhir bulan ini.
"Kami berharap untuk memulai kembali kampanye pada awal atau pertengahan Juli," kata seorang pejabat pemerintah seperti dikutip dari Nippon, Minggu (5/6).
Kampanye yang sempat diluncurkan pada Juli 2020 ini mensubsidi setengah dari biaya perjalanan hingga 20.000 yen atau sekitar US$ 150 per malam, untuk setiap pelancong. Program ini membantu meningkatkan pariwisata Negeri Matahari Terbit tersebut, walau akhirnya harus terhenti karena lonjakan kasus Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk merevisi skema tersebut sehingga dapat merespons secara fleksibel kemungkinan kebangkitan infeksi, serta mengganti namanya untuk pembaruan citra.
Baca Juga: Gubernur BOJ: Penting Ciptakan Lingkungan Ekonomi Dengan Upah Dapat Naik Lebih Banyak
Seperti diketahui, Jepang akan melonggarkan kontrol perbatasan untuk mengizinkan turis asing masuk mulai 10 Juni. Dalam peraturan baru ini, pemerintah Jepang meningkatkan batas kedatangan dari 10.000 pelancong per hari menjadi 20.000 orang per hari.
Badan Pariwisata Jepang sedang berupaya meningkatkan upayanya untuk membawa wisatawan asing yang kaya ke daerah-daerah regional secara nasional. Mereka pun telah memasukkan dalam anggaran untuk membantu beberapa daerah membangun akomodasi dan mengembangkan sumber daya pariwisata untuk menarik wisatawan kaya.
Maklum, wisatawan asing banyak menghabiskan uangnya jika berkunjung ke Jepang. Berdasarkan catatan pemerintah, pengunjung ke Jepang pada tahun 2019, sekitar 287.000 wisatawan menghabiskan setidaknya 1 juta yen masing-masing selama kunjungan mereka.
Wisatawan dengan belanja terbesar, yang berasal dari enam negara termasuk Amerika Serikat dan China, diyakini telah menghabiskan total 552,3 miliar yen di Jepang.
