Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Ketidakpastian global yang terus meningkat membuat pasar mata uang kripto goyah. Para investor berbondong-bondong menarik dan menukarkan asetnya secara serentak, membuat likuiditas pemberi pinjaman kripto seret likuiditas.
Babel Finance yang berbasis di Hong Kong untuk sementara menangguhkan penarikan dan penukaran aset kripto sejak Jumat (17/6). Lantaran pemberi pinjaman kripto berebut untuk membayar kliennya setelah kemerosotan baru-baru ini di pasar mata uang digital.
Valuasi mata uang kripto telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena investor membuang aset berisiko di lingkungan tingkat kenaikan. Ambil contoh, bitcoin yang mencapai rekor tertinggi US$ 69.000 pada bulan November, kini nilainya telah turun lebih dari setengahnya.
"Baru-baru ini, pasar crypto telah mengalami fluktuasi besar, dan beberapa institusi di industri telah mengalami peristiwa risiko konduktif. Karena situasi saat ini, Babel Finance menghadapi tekanan likuiditas yang tidak biasa," kata perusahaan itu.
Baca Juga: Hadapi Crypto Winter, Berikut Strategi Investasi yang Bisa Diterapkan
Asal tahu saja, pemberi pinjaman kripto memiliki sistem kerja dengan mengumpulkan simpanan kripto dari pelanggan ritel dan menginvestasikannya kembali. Biasanya, Babel Finance mampu mendulang keuntungan dua digit dan menarik puluhan miliar dolar aset.
Namun, krisis baru-baru ini membuat pemberi pinjaman tidak dapat menebus aset klien mereka. Babel, yang memiliki 500 klien dan membatasi dirinya pada bitcoin, ethereum, dan stablecoin, mengumpulkan dana sebesar US$ 80 juta dalam putaran pendanaan bulan lalu, dengan nilai IS$2 miliar. Itu telah berakhir tahun lalu dengan US$ 3 miliar saldo pinjaman di neraca.
Awal pekan ini, platform pinjaman kripto ritel yang berbasis di AS, Celsius Network, membekukan penarikan dan transfer antar akun untuk menstabilkan likuiditas. Lantaran runtuhnya cryptocurrency TerraUSD pada bulan Mei memicu peningkatan penebusan.
