Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah Thailand dan kelompok pemberontak separatis yang menuntut didirikannya hukum Islam di wilayah Selatan Thailand sepakat untuk melakukan perundingan untuk mengakhiri kekerasan di provinsi yang mayoritas penduduknya adalah muslim itu. Rencananya, pertemuan kedua belah pihak akan dihelat di Indonesia.
Menurut Jurubicara kepresidenan Dino Pati Djalal, pada Minggu (21/9) kemarin, perwakilan kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Bogor. Pertemuan tersebut mengagendakan sejumlah isu penting terkait masalah politik, militer, sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan.
Nantinya, Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah pada pertemuan kedua yang sedianya akan digelar pada 1 November mendatang. Dengan harapan, hal itu akan mengakhiri pertikaian dengan kekerasan yang sudah menewaskan lebih dari 2.000 jiwa di Yala, Narathiwat dan Pattani sejak Januari 2004.
“Masalah ini sangat kompleks dan sangat sulit untuk dipecahkan. Untuk itu, dibutuhkan komitmen dari banyak pihak yang terlibat,” kata Djalal.
Djalal juga bilang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menunjuk Wakil Presiden Yusuf Kalla untuk memimpin tim mediasi dari Indonesia. Kabarnya, kelompok separatis akan diwakili oleh Pattani Malay Consultative Congress, sedangkan pemerintah Thailand diwakili oleh Kwanchart Klahan yang merupakan komandan Sothern Border Provinces Peace Building Command.
Sekadar catatan, sekitar 95% penduduk Thailand yang berjumlah 66 juta orang memeluk agama Budha.