kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan kenyamanan nasabah, bank berlomba-lomba luncurkan fitur keyboard


Selasa, 26 Februari 2019 / 19:36 WIB
Tingkatkan kenyamanan nasabah, bank berlomba-lomba luncurkan fitur keyboard


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan digital banking akan semakin lengkap, terbaru bank meluncurkan fitur anyar keyboard. Fitur ini memungkinkan transaksi sambil berinteraksi lewat aplikasi pesan atau messenger seperti Whats App dan Line.

Digital Banking Value Proposition and Product Head PT Bank BTPN Tbk Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan hal ini tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat melek digital semakin dinamis dan terus berkembang. Berdasarkan Jenius Financial Study mengenai Indonesia Digital Savvy Behavior 2019 bersama Nielsen, rata-rata penggunaan internet masyarakat lndonesia yaitu 4,7 jam pada hari biasa dan 5,6 jam pada akhir pekan.

”Lebih dari 94% nasabah kita menggunakan aplikasi chat yang ada keyboard. Harusnya ini menjadi tren perbankan ke depannya. Keyboard ini kita kembangkan tiga hingga enam bulan yang lalu," ujar Irwan di Jakarta, Selasa (26/2).

BTPN lewat Jenius meluncurkan Jenius Keyboard sehingga pengguna tidak perlu membuka aplikasi atau website. Cukup menggunakan keyboard di smartphone. Pengguna dapat melihat saldo aktif dan mengirim uang melalui menu Send lt, menagih uang melalui menu Pay Me, dan memeriksa riwayat transaksi pada menu In & out.

Terkait keamanan, fitur ini dilengkapi dengan keamanan berlapis seperti PlN, sidik jari, atau pemindaian wajah, serta password. "Keyboard ini hanya sebagai akses saja. Fungsi log in-nya sama dengan log-in Jenius. Saat ini pengguna Jenius sudah ada lebih dari 1,2 juta pengguna," ujar Irwan di Jakarta Selasa (26/2).

Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id terdahulu, pengguna Jenius pada 2017 sebesar nasabah Jenius yang mencapai 500.000 pengguna. Irwan mengaku saat ini keyboard Jenius baru bisa digunakan pada sistem operasi Android.

Pengguna iOS iPhone masih harus bersabar. Lantaran pada sistem operasi milik Apple ini membutuhkan pe pengembangan lanjutan. "Pengguna Android saja sudah cukup, pangsa pasar Android sudah 80%," ujar Irwan.

Sekali tiga uang, keyboard milik BCA juga baru bisa dinikmati oleh pengguna Android. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan BCA Keyboard transaksinya dibatasi hingga Rp 100 juta perhari.

Terkait keamanan, bank dengan sandi saham BBCA ini mengaku aman karena setiap kali mengakses fitur ini membutuhkan kode akses dan PIN digital banking. Begitupun keyboard BCA tidak akan merekam memori transaksi.

Widget keyboard bertajuk BCA Keyboard ini memberikan tiga menu utama yakni info saldo, transfer, dan mutasi rekening. Jahja mengaku ide dari keyboard ini muncul 1,5 tahun yang lalu dan mulai digarap pengembanganya dalam beberapa bulan ke belakang.

Adapun investasi yang digunakan dalam pengembangan Keyboard ini diambil dari bujet investasi digital banking. Pada tahun ini, Jahja mengaku menyiapkan belanja modal untuk pengembangan IT sebesar Rp 1 triliun.

Jahja menyebutkan transaksi di BCA di luar Electronic data capture (EDC) sebanyak 17 juta transaksi tiap hari. Bila ditambah dengan transaksi EDC, setiap hari BCA melayani 22 juta transaksi. Sedangkan untuk pembelian atau top up GoPay ada 1 juta transaksi per hari di BCA.

"Secara nilai transaksi kita selama satu tahun mencapai Rp 27.000 triliun selama 2018. Karena transaksi kita besar-besar bisa satu kali transaksi besar. Kami harapkan jumlah transaksi akan bertambah dengan BCA Keyboard karena akan mudah bertransaksi tidak perlu keluar masuk aplikasi," ujar Jahja akhir pekan lalu.

Sebelumnya Jahja menyebut fitur Keyboard disiapkan untuk membidik transaksi AliPay dan WeChat. Lantaran kedua produk ini membutuhkan sistem acquiring business untuk pembayaran merchant-merchat yang terhubung kepada bank.

Nantinya rekening BCA bisa digunakan untuk pembayaran AliPay dan WeChat. Jahja mengaku saat ini pihaknya masih membahas kesepakatan bisnis dengan kedua dompet digital asal China ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×