Sumber: Harian KONTAN, 22 November 2012 | Editor: Catur Ari
Love ternyata bukan sekadar nama untuk mengakhiri panggilan pasangan suami istri Tom dan Judy. Miliarder dengan kekayaan US$ 3,5 miliar ini juga penuh cinta pada konsumen. Itulah yang mendorong mereka untuk terus berinovasi dan menambah fasilitas pada bisnis stasiun pengisian bensin Love's. Cara ini terbukti bisa menarik dan mempertahankan pelanggan. Siraman cinta dari konsumen berhasil menyuburkan bisnis Love's dari tahun ke tahun.
Bagi Tom dan Judy Love, kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Pasangan ini terus melengkapi berbagai fasilitas di perusahaan milik mereka, Love's Travel Stops and Country Stores Inc.
Di awal tahun 2000-an, mereka sudah memiliki pom bensin yang dilengkapi tiga jenis fasilitas.
Pertama, pom bensin plus gerai minimarket yang disertai produk makanan siap saji atau convenience store. Fasilitas ini berada di bawah Love's Country Stores.
Kedua, area beristirahat di sekitar jalan tol, yang berada di bawah Travel Stops.
Ketiga, Gemini Motor Transport, yaitu jasa pengangkutan bahan bakar bensin. Tahun 2008, Tom dan Judy menambahkan fasilitas untuk pengendara truk yaitu perawatan ban dan bantuan perbaikan kendaraan sepanjang jalan tol.
Layanan ini ditempatkan di berbagai lokasi Travel Stops. Ini melengkapi fasilitas truk yang sudah ada sebelumnya seperti tempat pencucian mobil, tempat mandi pengemudi, dan pengisian bahan bakar truk. Fasilitas dan tawaran kenyamanan ini manjur mendongkrak bisnis Tom dan Judy dari tahun ke tahun.
Pendapatan Love's pada tahun 2009 mencapai US$ 12,6 miliar. Perusahaan yang berbasis di Oklahoma ini mempekerjakan sekitar 6.700 pekerja.
Berdasarkan pencapaian tersebut, Majalah Forbes menempatkan Love's sebagai perusahaan swasta terbesar ke-18 di Amerika Serikat pada tahun 2010. Ini merupakan bukti kerja keras Tom dan Judy. Sepuluh tahun sebelumnya, Love's duduk di posisi 446 dalam daftar Forbes.
Ekspansi Love's tidak terhenti. Tahun 2010, perusahaan ini mengakuisisi 26 stasiun pengisian bensin dari Pilot-Flying J. Dari akuisisi ini, Tom dan Judy mempertahankan 19 lokasi.
Hanya dalam waktu satu tahun, nama Love's Travel Stops and Country Strores Inc menanjak cepat. November 2011, Forbes menempatkan perusahaan ini di peringkat ketujuh.
Tom Love, Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) mengatakan, telah menambah konstruksi baru dan meningkatkan layanan di setiap lokasi, dan mempertahankan fasilitas berkualitas untuk kenyamanan pengendara umum. "Pertumbuhan dan kesuksesan ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi karyawan kami," kata Tom, seperti dikutip dalam situs resmi perusahaan.
Untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis dan efisiensi, Tom dan Judy sejak awal tahun 2000-an sudah berinvestasi di bidang teknologi informasi untuk menghubungkan pengelolaan tokonya. Tak ketinggalan, kecanggihan dunia maya ini juga ditawarkan bagi pelanggan.
Mereka menawarkan akses internet nirkabel atawa Wi-Fi berkecepatan tinggi yang dipasok oleh Truckstop.net dan Sprint. Ini merupakan daya tarik penting untuk merangkul pelanggan mereka. Sebelumnya, mereka menyediakan akses internet melalui sambungan telepon.
Di tahun 2003, mereka juga menawarkan layanan scanning TRANSFLO dari Pegasus Transtech. Sistem ini memungkinkan pengemudi truk mengirimkan dokumen secara elektronik ke departemen pembayaran masing-masing, terkait pembelian bahan bakar. Efisiensi ini yang mendorong pendapatan Love's naik ke atas US$ 2 miliar per tahun.
Karena pertumbuhan pesatnya itu, Tom dan Judy merasa kewalahan. Akhirnya, mereka memecah manajemen perusahaan menjadi dua unit, yaitu Love's Development Companies dan Love's Operating Companies.
(Bersambung)