kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TPIA raih pinjaman US$ 110 juta dari Bank Thailand


Selasa, 28 Juni 2016 / 17:03 WIB
TPIA raih pinjaman US$ 110 juta dari Bank Thailand


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mendapat fasilitas modal kerja tanpa jaminan dari Kasikornbank Public Company Limited, Thailand. Nilai pinjaman itu mencapai 4 miliar thai baht (THB) atau setara dengan US$ 110 juta.

Keduanya meneken perjanjian fasilitas modal kerja itu pada 27 Juni 2016. Fasilitas tersebut meliputi Letter of Credit (L/C) dan Trust Receipt (T/R). "Fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung operasi bisnis dan memperkuat upaya perseoan menciptakan pertumbuhan di masa depan," ujar Direktur TPIA, Suyandi, Selasa (28/6)/.

Ia mengatakan, TPIA yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan pemegang saham strategis SCG Chemicals, berupaya membangun hubungan perbankan dengan lembaga keuangan atau bank dari Thailand dan memperoleh fasilitas tanpa jaminan. "Hal ini mencerminkan profil keuangan yang membaik," imbuhnya.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan capital expenditure (capex) alias belanja modal sebesar US$ 70 juta untuk perawatan reguler dan peningkatan performa mesin produksi. Sepanjang kuartal I-2016, TPIA sudah menggunakan belanja modal US$ 35 juta.

TPIA berharap bisa mencatatkan pendapatan US$ 2 miliar hingga akhir tahun 2016. Target tersebut 45,24% lebih besar ketimbang realisasi pendapatan tahun 2015 yang tercatat sekitar US$ 1,38 miliar.

Sementara, pada kuartal II-2016, perseroah berharap bisa mengantongi pendapatan US$ 500 juta. Target pendapatan ini optimistis dicapai lantaran ada tren kenaikan volume penjualan sejak April 2016.

Tahun ini, TPIA tengah mengkaji kerjasama dengan perusahaan minyak untuk pasokan kondensat. Perseroan bermaksud mengombinasikan kondensat dengan nafta untuk meminimalisasi penggunaan produk nafta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×