Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu (30/3) memerintahkan pasukannya yang ada di Kiev dan Chernihiv untuk bergabung dan fokus pada wilayah Donbass. Dalam pernyataan resminya, tugas di dua kota tersebut dianggap sudah selesai.
Keputusan ini datang sehari setelah Rusia mengatakan akan mengurangi operasi di dekat Kiev dan Chernihiv untuk mendukung kemajuan dalam pembicaraan damai.
Dilansir dari Reuters, kementerian juga mengatakan bahwa Rusia telah mencapai semua fase pertama dari operasi militer khusus mereka di Ukraina.
Baca Juga: Zelensky: Perundingan Menunjukkan Sinyal Positif, Tapi Belum Bisa Menahan Rusia
Dalam laporan disebutkan bahwa penggabungan ini dilakukan untuk menekan pasukan Ukraina dengan keras sehingga mereka tidak dapat dikerahkan di wilayah Donbass. Pihak kementerian menegaskan bahwa Donbass adalah fokus utama serangannya.
Dengan demikian, Kementerian Pertahanan Rusia memastikan semua tugas utama Angkatan Bersenjata Rusia di arah Kiev dan Chernihiv telah selesai.
"Tujuan dari pengelompokan ulang Angkatan Bersenjata Rusia adalah untuk mengintensifkan tindakan di area prioritas dan, di atas segalanya, untuk menyelesaikan operasi sepenuhnya. Bebaskan Donbass," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Wilayah Donbass mencakup dua republik yang diproklamirkan oleh Rusia sebelum invasi dimulai. Dua republik tersebut adalah Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.
Baca Juga: Pentagon: Pasukan Rusia di Ukraina Saat Ini Dalam Posisi Bertahan
Pada hari Rabu, Pemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan bahwa operasi ofensif semakin intensif di kedua wilayah tersebut.
"Kami sangat menyadari bahwa semakin lama waktu yang kami butuhkan untuk membebaskan wilayah kami, semakin banyak korban dan kehancuran yang akan terjadi," ungkapnya.
Luhansk dan Donetsk merupakan bekas kawasan industri yang membutuhkan dukungan besar-besaran untuk dibangun kembali setelah delapan tahun berperang dengan pasukan pemerintah Ukraina.
Masalah perbatasan juga akan menjadi fokus penting di masa awal ini karena masih ada beberapa titik wilayah yang berada di bawah kendali Ukraina. Pihak separatis Luhansk dan Donetsk akan meminta bantuan Rusia untuk merebut kendali atas daerah-daerah ini.