Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
LONDON. Twitter membuat terobosan baru. Mereka meluncurkan layanan terbaru, yakni Twitter dalam bahasa Arab, Persia, Ibrani, dan Urdu. Untuk membuat layanan ini, Twitter melibatkan belasan ribu ahli bahasa.
Twitter versi Arab itu bukan hanya mengubah bahasa di setiap konten. Namun, cara penulisannya pun menyesuaikan tata bahasa Arab, yakni dari kanan ke kiri. Sebanyak 13.000 relawan membantu menerjemahkan pilihan menu dan kontennya ke bahasa-bahasa itu.
Dalam blog Twitter, dijelaskan, relawan bahasa itu umumnya bloger di Arab Saudi, profesional TI di iran, serta komunitas kampanye #LetsTweethInArabic, dan wartawan BBC. "Sejumlah relawan juga berasal dari negara yang memblokir akses Twitter," kata blog itu, seperti dikutip dari BBC.
Memang, sejak terjadi revolusi di kawasan Timur Tengah, sejumlah negara memblokir akses Twitter karena dianggap sebagai alat komunikasi para oposisi. Itu antara lain saat pelengseran Presiden Hosni Mubarok di Mesi tahun 2011, pemilihan presiden Iran tahun 2009, serta di Pakistan tahun 2010. Namun, beberapa pihak tetap bisa membuka akses Twitter dengan mengakali server proxy atau menggunakan aplikasi smartphone.
Dengan layanan terbaru, Twitter sudah tersedia di 28 bahasa. Manajemen Twitter berjanji akan memperbanyak layanan ke berbagai bahasa lainnya.