Sumber: AP | Editor: Djumyati P.
KIEV. Otoritas Ukraina akan menyelenggarakan pembicaraan serius dengan perwakilan International Monetary Fund karena adanya kekhawatiran adanya penundaan pengucuran pinjaman US$ 16.4 miliar.
Padahal krisis ekonomi yang terjadi di Ukraina adalah krisis yang terparah di Eropa. Menurut prediksi IMF, perekonomian Ukraina akan turun 14% tahun ini.
Sebelum pembicaraan berlangsung, Perdana Menteri Yulia Tymoshenko mengatakan ia dan para pejabat seniornya akan mendiskusikan pencairan dana US$ 3,7 miliar pinjaman untuk menutupi defisit anggaran. Defisit anggaran di Ukraina memang sempat menggembung karena pemerintah harus sibuk menunjang perbankan dan nilai tukarnya.
Ukraina sebelumnya sudah menerima pinjaman dari IMF sebesar US$ 11 miliar, tapi pencairan pinjaman berikutnya agak terhambat. Sepertinya IMF menilai reformasi yang dijalankan pemerintah Ukraina masih berjalan di tempat.
Pemerintah Ukraina memang pantas resah dengan tertundanya kucuran pinjaman dari IMF. Sepertinya IMF hendak memberikan peringatan untuk Ukraina yang membandel. Sebelumnya pemerintah negeri Balkan ini telah menolak untuk menaikkan harga gas untuk kebutuhan rumah tangga dan memotong belanja pemerintah dalam kondisi politik yang tidak stabil.
Saat ini kondisi politik Ukraina memang tengah memanas. Tymoshenko's terus berselisih dengan dengan President Viktor Yushchenko menjelang pemilihan Presiden 17 Januari mendatang.
Banyak analis menilai IMF akan tetap mengucurkan uangnya. “Saya pikir bagian dana yang dijanjikan akan diberikan penuh. Tapi negosiasi sepertinya akan lebih sulit dibandingkan sebelumnya,” tutur Anastasia Golovach ekonomis dari Renaissance Capital Ukraina.