kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Unit Usaha Damac Bakal Investasi di Asia Tenggara, Salah Satunya Indonesia


Rabu, 04 Desember 2024 / 22:48 WIB
Unit Usaha Damac Bakal Investasi di Asia Tenggara, Salah Satunya Indonesia
ILUSTRASI. Dari kiri ke kanan Hussain Sajwani, Founder of DAMAC Group; H.E. Prasert Chantararuangthong, Deputy Prime Minister and Minister of Digital Economy and Society dan Kittipan Sri-bua-iam, CEO of PROEN Corp Public Company Limited.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Damac Group, perusahaan yang dimiliki miliarder Hussain Sajwani, akan berinvestasi US$ 3 miliar untuk membangun pusat data di seluruh Asia Tenggara. Damac menilai, kawasan ini akan menjadi pusat layanan AI dan cloud di Asia.

"Edgnex Data Centers, unit konglomerat yang berkantor pusat di Dubai, berencana menghabiskan modal di Malaysia, Indonesia, dan Thailand selama tiga hingga lima tahun ke depan," kata Danish Nayar, Wakil Presiden Senior Investasi dan Akuisisi Damac, dikutip Bloomberg. 

Damac telah memiliki tiga fasilitas Thailand. Fasilitas pertama akan mulai beroperasi pada Maret di Bangkok.

Ini bagian dari ekspansi Damac di sektor teknologi. "Belanja investasi di Asia Tenggara tersebut merupakan bagian dari rencana dengan anggaran US$ 5 miliar-US$ 7 miliar untuk memperluas operasi Edgnex di seluruh dunia," kata Nayar, Rabu (4/12). 

Baca Juga: Damac Ekspansi Edgnex Data Center ke Bangkok Thailand

Nayar mengatakan, perusahaan ini ingin membangun infrastruktur digital yang dapat menampung server kelas atas yang penting untuk menyimpan data dan menyediakan layanan kecerdasan buatan. "Didirikan pada tahun 2021, Edgnex telah mengoperasikan dua pusat data di Riyadh dan Dammam," kata Nayar.

Perusahaan tersebut telah mengakuisisi lahan untuk dua pusat data lagi di Malaysia dan Indonesia dan mayoritas akan menggunakan chip Blackwell baru Nvidia. Edgnex juga tengah menjajaki fasilitas serupa di Vietnam dan Filipina, dengan tujuan untuk mengumumkan rencana tersebut pada tahun 2025.

“Saat ini, kami memiliki lebih dari 550 megawatt kapasitas yang diproyeksikan menuju Asia Tenggara, yang secara efektif berarti bisa menjadi pasar senilai US$ 5 miliar bagi kami,” kata Nayar. Dan kini, perusahaan ini dalam perjalanan menuju ke sana. 

Sebagai pusat manufaktur mobil dan elektronik yang telah lama berdiri, Thailand tengah mengejar ketertinggalan dari Malaysia dan Singapura dalam meningkatkan industri berteknologi tingginya. Negara tersebut telah mengantongi komitmen investasi bernilai miliaran dolar dari Amazon.com Inc., Google, dan Microsoft Corp. dalam beberapa tahun terakhir.

Edgnex kini tengah mendirikan usaha patungan dengan perusahaan rintisan keamanan Siam AI, mitra resmi cloud Nvidia. "Perusahaan Dubai akan mengalokasikan sebagian kapasitas di pusat data pertama di Bangkok kepada perusahaan patungan tersebut," menurut Nayar. Perusahaan tersebut juga akan mengakuisisi bersama chip Nvidia yang dibutuhkan untuk menjalankan operasinya.

Selanjutnya: Sejumlah Dana Pensiun Catat Pertumbuhan Aset pada November 2024

Menarik Dibaca: Hadirkan Ekosistem Hunian Sewa Komprehensif, Ini Deretan Produk Hunian dari Rukita



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×