Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
HONG KONG. Bankir Hong Kong tengah sumringah. Wajar saja, performa perbankan Hong Kong telah melesat tinggi. Valuasi saham-saham bank Hong Kong kini telah menyentuh posisi sama seperti di tahun 2008 silam.Penopang kinerja kinclong perbankan Hong Kong adalah statusnya sebagai penguasa pasar finansial di kawasan Asia.
Hong Kong bahkan menjadi tempat berlabuh koporasi China yang membutuhkan dana segar. Lihat saja, penyaluran kredit perbankan Hong Kong. Otoritas Moneter Hong Kong mengungkao, kredit berbasis mata uang Yuan telah melesat menjadi 113 miliar Yuan di akhir Juli 2013.
Padahal, di Juli 2010 kredit berbasis Yuan hanya 1,8 miliar. "Pertumbuhan bisnis di China mendorong pertumbuhan bagi bagi bank Hong Kong," ujar Kathy Xu, Manajer Investasi Aberdeen Asset Management Plc, mengutip Bloomberg. Performa perbankan nan kinclong membuat rumor akuisisi kian berhembus kencang. Bank yang masih dikuasai keluarga menjadi incaran investor asing. Misal, Wing Hang Bank Ltd.
Objek akuisisi
Saham bank terbesar keenam di Hong Kong ini telah melejit 42% menjadi sekitar $HK 118,4 dalam sepekan. Pemicunya yakni spekulasi bahwa China Life Insurance Co berniat mencaplok Wing Hang. China Life adalah perusahaan asuransi terbesar di China.
Lewis Wan, Chief Investment Officer Pride Investments Group Ltd mengatakan, perbankan Hong Kong meraih untung karena pemerintah China mendesak korporasi, termasuk perbankan, untuk ekspansi ke luar China. “Lembaga keuangan China telah tumbuh besar. Normal saja jika mereka mengakuisisi perbankan Hong Kong sebagai langkah ekspansi di luar negeri," ujar dia.
Wing Hang merupakan salah satu dari empat bank milik keluarga konglomerat yang tersisa di Hong Kong. Bank yang berdiri sejak tahun 1937 silam ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 4,7 miliar. Bank lain yang menjadi incaran adalah Chong Hing. Bank milik konglomerasi keluarga Liu ini memiliki kapitalisasi pasar US$ 2 miliar.
Saat ini Chong Hing masih bernegosiasi dengan Yue Xiu Group, perusahaan perdagangan milik pemerintah Guangzhou terkait akuisisi. Frank Yuen, Analis BNP, menyatakan keterbatasan objek akuisisi menyebabkan valuasi bank keluarga melejit. "Meski valuasi mahal, Pembeli mengincar lisensi perbankan di Hong Kong karena adanya potensi pertumbuhan arus perdagangan lintas negara dari China," ujar Yuen.