Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Negara bagian Australia, Victoria, berencana akan kembali melakukan penguncian Covid-19 mulai Kamis ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya wabah baru yang mulai ditemukan di wilayah tersebut.
Perlu diketahui, Victoria pernah melakukan penguncian paling ketat dan terpanjang di dunia tahun lalu setelah gelombang kedua Covid-19 menewaskan lebih dari 800 orang di negara bagian itu, yang merupakan 90% dari total kematian Australia sejak pandemi dimulai. Penguncian tersebut dianggap efektif untuk menurunkan penyebaran virus corona.
Pemerintah negara bagian akan mengkonfirmasi rincian akhir dari penguncian pada Kamis pagi sebelum mengumumkan langkah-langkah kesehatan masyarakat. Selain itu, seorang juru bicara departemen kesehatan negara bagian Victoria juga mengatakan kemungkinan akan ada informasi baru tentang situasi virus korona di Victoria pada saat yang sama.
Mengutip Reuters, penguncian paksa diperkirakan akan berlangsung setidaknya tiga hari. Dalam kondisi tersebut, masyarakat harus tinggal di rumah kecuali untuk urusan penting.
Baca Juga: Australia's Victoria state likely to enter COVID-19 lockdown
Sekelompok infeksi baru di Melbourne yang terdeteksi awal minggu ini telah membengkak menjadi 15 kasus dan jumlah lokasi yang terpapar virus melampaui 70 lokasi. Sejauh ini, 300 kontak dekat dari kasus-kasus tersebut telah diidentifikasi, dengan banyak yang telah mengunjungi tempat-tempat ramai yang ramai termasuk stadion olahraga dan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Victoria.
Lockdown direncanakan sampai hari Selasa untuk lima juta penduduk Melbourne. Selain itu, akan ada pembatasan untuk pertemuan dan kewajiban memakasi masker di restoran, hotel, dan lokasi dalam ruangan lainnya hingga 4 Juni.
Victoria menjadi salah satu negara bagian yang melakukan pelacakan kontak yang cepat, penguncian sekejap, dan aturan jarak sosial yang ketat. Hal ini tentu membantu Australia menjaga angka Covid-19 relatif rendah, dengan lebih dari 30.000 kasus dan 910 kematian.
Baca Juga: Terpapar Covid-19, Wakil Dubes RI untuk India meninggal dunia
