Reporter: Agung Ardyatmo, Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
HO CHI MINH CITY. Untuk ketiga kalinya sejak November tahun lalu, Vietnam kembali mendevaluasikan mata uang dong nya. Pemerintah Vietnam menerapkan kebijakan ini untuk menaikkan ekspor dan bursa Vietnam yang terpuruk belakangan ini.
Di perdagangan pagi ini, nilai tukar dong berada di level 19,425 per dolar AS, setelah Bank Sentral Vietnam menurunkan patokan nilai dong sebesar 2% yang bertujuan untuk mengontrol defisit perdagangan. Sementara bursa Ho Chi Minh City juga turun 1,6% ke level 455,96, memperpanjang rekor penurunan yang terus terjadi sejak Mei silam.
Ekonom Barclays Capital di Singapura, Prakriti Sofat mengatakan, pelemahan nilai mata uang bisa mendongkrak angka ekspor dan makin membuat pemerintah jadi terfokus untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi di tengah angka inflasi yang cenderung stabil.
"Tujuan utama kebijakan Bank Sentral Vietnam ini tak lain dan tak bukan untuk menyeimbangkan permintaan dan ketersediaan mata uang asing dan juga untuk mendukung eksportir," kata SOfat.
Bulan lalu, neraca perdagangan Vietnam kembali melebar dari bulan sebelumnya, setelah jatuhnya ekpor. Defisit Vietnam bulan lalu mencapai US$ 1,15 miliar, setelah bulan sebelumnya defisit hanya sebesar US$ 742 miliar.
Sebelumnya, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung mengatakan, ekonomi Vietnam bisa tumbuh 7% tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi awal tahun yang sebesar 6,5%, atau pertumbuhan ekonomi Vietnam tahun lalu yang sebesar 5,3%.