kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street tergelincir dipicu penurunan saham perbankan


Sabtu, 14 April 2018 / 08:09 WIB
Wall Street tergelincir dipicu penurunan saham perbankan


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) tergelincir pada perdagangan Jumat (13/4) waktu setempat. Saham perbankan dan keuangan mendominasi pelemahan indeks di Wall Street.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average berakhir turun 122,91 poin atau 0,50% ke level 24.360,14. Sementara, indeks S&P 500 tergelincir 7,69 poin atau 0,29% menjadi 2.656,30, dan Nasdaq ditutup turun 33,60 poin atau 0,47% ke posisi 7.106,65.

Penurunan saham bank semakin membebani pasar yang tengah dilanda ketegangan politik dan perdagangan. Sektor keuangan turun lebih dari 1,5%.  Wells Fargo & Co memperingatkan bahwa hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, dapat berubah karena masih dibayangi hasil penyelesaian dengan regulator, penurunan pinjaman dan hasil hipotek perbankan.
 
JPMorgan Chase & Co serta Citigroup Inc membukukan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi analis, tetapi saham kedua perusahaan jatuh setelah Chief Executive Officer (CEO) JPMorgan Jamie Dimon mengatakan, industri sangat kompetitif dan penyaluran kredit flat pada kuartal ini.

"Anda mendapatkan ekspektasi yang sangat tinggi pada musim laporan keuangan, yang membuat sedikit gugup. Setelah perbankan melaporkan hasil kuartalan, namun itu tidak menjadi katalis positif yang baru, pelaku pasar melakukan aksi jual di pasar," kata Tom Essaye, mantan trader Merrill Lynch yang mendirikan buletin pasar The Sevens Report, seperti dilansir Reuters, Jumat.

Pasar juga terfokus pada gejolak politik di sekitar Presiden Donald Trump, potensi aktivitas militer di Suriah dan ketegangan perdagangan antara AS dan China. Pada Kamis, Presiden Trump menyatakan optimisme pada kesepakatan perdagangan dengan China, dan mengisyaratkan bahwa AS dapat bergabung kembali dengan kesepakatan perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP), yang ia cabut segera setelah mengambil alih pemerintahan.

"Sejauh ini semuanya adalah drama. Kita mungkin mulai melihat isu itu muncul lagi di pasar ketika perusahaan mulai berbicara tentang pengaruh tarif pajak pada pendapatan mereka. Saya pikir itu cukup mungkin untuk disebutkan. Banyak perusahaan mencari alasan untuk menurunkan ekspektasi, dan ini pasti sangat nyata, meskipun saat ini hal itu teoritis," kata Brad McMillan, Kepala investasi Commonwealth Financial Network. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×