kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun akibat rekomendasi jual saham Apple


Selasa, 09 Juli 2019 / 06:08 WIB
Wall Street turun akibat rekomendasi jual saham Apple


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun pada Senin (8/7) setelah harga saham Apple turun akibat pemangkasan rekomendasi dari broker dan masih yakinnya investor pada potensi pemangkasan suku bunga. Harga saham Apple Inc yang turun 2,2% menjadi pemberat terbesar indeks S&P 500 dan Nasdaq.

Di Wall Street kemarin, indeks Nasdaq turun 0,78% ke 8.098,38. Indeks S&P 500 turun 0,48% ke 2,975,95. Sedangkan Dow Jones turun 0,43% ke 26.806,14.

Pada indeks Dow Jones, saham Boeing Co turun 1,3% dan menjadi pemberat terbesar setelah maskapai murah Arab Saudi mengatakan tidak akan melanjutkan rencana pemesanan pesawat 737 MAX dengan nilai US$ 5,9 miliar. Perusahaan ini justru memilih pesawat Airbus A320.

Rosenblatt Securities menurunkan rekomendasi saham Apple dari netral menjadi sell. Broker ini menambahkan bahwa Apple menghadapi penurunan fundamental dalam enam hingga 12 bulan mendatang.

Pada perdagangan selanjutnya, investor masih berharap pemangkasan suku bunga meski tingkat penambahan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada bulan Juni jauh lebih tinggi daripada prediksi. "Ekspektasi angka penurunan dan waktu pemangkasan sedikit berubah," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel kepada Reuters.

Menurut FedWacth, pekan lalu pasar memprediksi 80,1% peluang pemangkasan suku bunga 25 basis point, dan 19,9% pemangkasan 50 basis point. Pada awal pekan ini, prediksi berubah masing-masing menjadi 92% dan 8%.

Investor mungkin akan mendapatkan sinyal baru pada testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres pada 10-11 Juli. Hari Rabu ini pun The Fed akan merilis risalah rapat bulan Juni lalu.

Tak cuma suku bunga, investor juga akan menanti kinerja emiten kuartal kedua yang segera bermunculan. "Pasar akan melihat seburuk apa kinerja kuartal kedua, karena pasar memang memperkirakan kinerja akan lebih lemah. Tapi, investor juga menunggu panduan dan target di kuartal ketiga dan keempat," ungkap Tuz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×