kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! Ada varian virus corona Delta plus yang lebih menular terdeteksi di India


Rabu, 23 Juni 2021 / 15:45 WIB
Waspada! Ada varian virus corona Delta plus yang lebih menular terdeteksi di India
ILUSTRASI. Seorang penduduk desa menerima dosis vaksin virus corona di Pulau Uttar Bator di Pulau Uttar Batora di Distrik Howrah, Benggala Barat, India, 21 Juni 2021. REUTERS/Rupak De Chowdhuri.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. India pada Selasa (22 Juni) menyatakan varian virus corona baru Delta plus menjadi perhatian. Hampir dua lusin kasus varian itu telah terdeteksi di tiga negara bagian.

Varian, yang diidentifikasi oleh India sebagai Delta plus, ditemukan dalam 16 kasus di Negara Bagian Maharashtra, Menteri Kesehatan India Rajesh Bhushan mengatakan dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters.

Kementerian Kesehatan India menyebutkan, varian Delta plus menunjukkan peningkatan penularan dan menyarankan semua negara bagian untuk meningkatkan tes COVID-19

Pada Senin (21 Juni), India memvaksinasi 8,6 juta orang, rekor tertinggi harian, karena mulai menawarkan suntikan gratis untuk semua orang dewasa. Tapi, para ahli meragukan India bisa mempertahankan kecepatan itu.

Baca Juga: Waspadai varian baru Covid-19 yang kini merebak di Eropa

"Ini jelas tidak berkelanjutan," kata Chandrakant Lahariya, pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan, kepada Reuters.

"Dengan drive satu hari seperti itu, banyak negara bagian telah mengonsumsi sebagian besar stok vaksin mereka saat ini, yang akan memengaruhi vaksinasi dalam beberapa hari ke depan," ujar dia.

Dengan pasokan vaksin yang diproyeksikan saat ini untuk beberapa bulan ke depan, tingkat vaksinasi harian maksimum yang bisa dicapai adalah 4 hingga 5 juta dosis, menurut Lahariya.

Upaya tersebut sejauh ini telah mencakup sekitar 5,5% dari 950 juta orang yang memenuhi syarat, meskipun India adalah produsen vaksin terbesar di dunia.

Gelombang kedua virus corona yang menghancurkan selama April dan Mei lalu membanjiri layanan kesehatan, menewaskan ratusan ribu orang. 

Selanjutnya: Gratis, vaksinasi Covid-19 India mencapai rekor




TERBARU

[X]
×